"You're everything I want, but I can't deal with all your lovers."
The Walters - I Love You So
-
Dara menghela napasnya kasar. Dia baru saja membuat sebuah kesalahan besar: datang sendirian ke acara festival musik tahunan yang diadakan oleh fakultas teknik di kampusnya. Well, seharusnya dia memang nggak sendirian sih. Dara dipaksa datang ke acara ini oleh salah seorang temannya, Bianca, dan mereka janjian untuk ketemu di lokasi. Tapi sampai saat ini, masih belum ada tanda-tanda kemunculan Bianca.
Yang muncul di hadapan Dara sekarang justru seseorang yang sangat ingin dia hindari. Seorang adik tingkat, satu angkatan di bawah Dara. Namanya Giovano, dan dia adalah mantan Dara.
Emang pure kesalahan Dara sih, mau-mau aja dipaksa sama Bianca untuk mendatangi acara musik ini, di mana penyelenggaranya adalah fakultasnya Gio. Seharusnya Dara bisa memperkirakan kemungkinan dia akan ketemu dengan Gio. Apalagi anak itu bakal jadi salah satu performer di acara ini bersama dengan band-nya.
"RAAAA gue cariin lo dari tadi, anjir! Kan gue udah bilaaang, ketemunya di gerbang barat aja-"
"Bi, harusnya lo ngerti dong temen lo ini gatau arah mata angin."
Bianca memutar bola matanya, nggak ingin memperpanjang perdebatan. Toh mereka sudah bertemu sekarang.
"Eh, lo apaan deh Ra, acaranya belom mulai udah suntuk aja tuh muka,"
Giliran Dara yang memutar bola matanya jengah. "Menurut lo?"
Bianca baru menyadari, nggak jauh di depan mereka, ada segerombolan kaum hawa yang sedang rebutan untuk berfoto dengan salah anggota band yang akan mengisi acara hari ini, yang tidak lain adalah Giovano. Terlihat sekali Gio benar-benar menikmati momen di mana pada cewek memujanya seperti itu.
Bianca nggak bisa tahan untuk nggak tertawa melihat wajah betenya Dara sekarang ini.
"Ya ampun Raaa, degem lo tuh... makin famous aja, ya?"
"Degam degem palalo lima!" semprot Dara. "Males ah gue, pengen pulang aja."
"LAAAH MANA BISA BEGITU?! Gue udah bayarin tiket lo ini-"
"Nggak ada yang nyuruh lo bayarin tiket gue, Bianca. Dan lo minta gue dateng tuh dengan cara pemaksaan, ya."
"Ck. Please, Ra, masa belum mulai udah mau balik aja, sih? Minimal nunggu sampe mantan lo perform dulu lah!"
Beberapa orang menoleh ke arah mereka karena suara Bianca yang terlalu keras. Termasuk Gio. Dia yang sedang terkepung oleh gerombolan fansnya turut menoleh ke arah Bianca dan Dara.
Gio mengangkat alisnya ketika dia menyadari ada sang mantan kekasih sedang berada nggak jauh dari tempatnya berdiri. Dengan seringaian menyebalkannya, dia menatap ke arah Dara, membuat gadis itu langsung melempar pandangannya ke arah lain.
Entahlah. Gio ini kelewat menyebalkan, sehingga hanya dengan melihat senyumannya saja Dara sudah merasa sangat kesal dan muak.
"Yo! Udahan tepe-tepenya, anjir! Yang lain udah pada di backstage, lo ngapain masih di sini?"
Oh. Dan apa lagi sekarang? Kimberly, so-called-manager dari band Gio yang kabarnya sedang 'dekat' dengan cowok itu juga tiba-tiba muncul, menyuruh Gio untuk berhenti tebar pesona dan karena dia harus segera ke backstage.
Kenapa sih orang-orang yang nggak Dara suka tiba-tiba muncul di hadapannya secara berbarengan seperti ini? Dara benar-benar kehilangan mood-nya sekarang. Dia nggak tahu apa dia bisa menikmati keseluruhan acara ini dengan mood yang sudah hancur bahkan sebelum acara dimulai.