🎶 Friends Don't Kiss

323 9 7
                                    

"Cause we all know that friends they don't kiss friends.
Tell me how you see this whole thing ends."

Studio Black ft. Emily Burns - Friends Don't Kiss Friends


Kiano yang sedang asik sendiri nge-game di dalam kamar menghentikan aktivitasnya tiba-tiba karena mendengar keributan kecil di luar rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kiano yang sedang asik sendiri nge-game di dalam kamar menghentikan aktivitasnya tiba-tiba karena mendengar keributan kecil di luar rumahnya. Dia bergegas menuju jendela kamarnya yang mengarah langsung ke bagian depan rumah untuk mengintip apa yang sedang terjadi luar sana.

'Clairine?'

Itu Clairine. Tetangga, teman dekat, sekaligus gebetan Kiano yang rumahnya berada tepat di samping rumah Kiano.

Cewek itu baru saja turun dari mobil-yang sepertinya adalah mobil milik pacarnya-dan mereka sedang ribut sekarang. Sepertinya masalah mereka serius karena Clairine sampai menangis.

Kiano nggak ingat kapan terakhir kali melihat cewek itu menangis. Sepuluh... dua belas tahun yang lalu? Yang Kiano ingat hanyalah dulu dia sangat sering menjadi penyebab gadis itu menangis karena kenakalannya. Salah satu yang paling diingatnya adalah waktu dia menakut-nakuti Clairine dengan menempelkan cacing tanah di bajunya. Kiano masih benar-benar ingat gimana Clairine kemudian memusuhinya, nggak mau bermain dengannya selama selama berhari-hari karena hal itu.

Konyol banget masa kecil mereka memang. Kiano sering merasa malu sendiri tiap kali mengingatnya.

Oke, berhenti membicarakan masa kecil yang memalukan dan kembali ke Clairine yang sedang ribut dengan kekasihnya di depan rumah.

Duh. Kiano jadi ketar-ketir sendiri, ini mereka berdua apa nggak kepikiran kalau suara ributnya bisa membuat tetangga-tetangga yang lain jadi ikutan kepo?

Untungnya, sebelum ada warga yang keluar rumah karena keributan yang mereka ciptakan, Clairine memilih untuk menyudahi pertengkaran itu. Dia masuk ke dalam rumah, mengabaikan kekasihnya yang masih memanggilnya berulang kali.

Kiano masih berada di jendela sampai akhirnya pacar Clairine menyerah dan pergi dari depan rumahnya. Setelah cowok itu benar-benar pergi, Kiano baru menutup tirai jendelanya. Dramanya telah selesai.

Dia kemudian gantian membuka jendela samping yang langsung menghadap ke kamar Clairine. Kiano sebenarnya nggak suka kamar dengan terlalu banyak jendela, tapi karena waktu kecil dulu orangtuanya terus membujuknya untuk menggunakan kamar ini dengan mengatakan bahwa kamar ini bakal jadi kamar paling luas, dan kamarnya akan berhadapan langsung dengan kamar Clairine, akhirnya Kiano menurut.

Memang benar, kamar mereka saling berseberangan. Bahkan jendelanya juga berhadapan sehingga saat kecil dulu dia dan Clairine sering banget ngobrol malam-malam lewat jendela. Sekarang sih udah jarang, bahkan hampir nggak pernah lagi ngobrol di jendela, karena sekarang Kiano udah cukup besar untuk berani melompat langsung ke kamar cewek itu, melewati celah di antara rumah mereka.

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang