7

873 134 5
                                    

Meletakkan kembali sapu berwarna biru tersebut pada tempatnya, Yoshi menghela nafas dalam, berkacak pinggang sembari mengangguk bangga melihat hasil bebersihnya. Setelahnya pria itu melirik jam yang menampilkan angka lima subuh. Segera pergi kekamarnya untuk mengambil jaket, ponsel, dan dompet, lalu melangkah kebawah tepatnya pada parkiran untuk mengambil motornya dan menjemput Junkyu.

Mereka berencana sunmori, berdua.

Tujuan mereka adalah pantai yang letaknya memang lumayan jauh dari tempat tinggal Junkyu dan Yoshi yang berada didekat kampus. Karena lokasinya dipinggiran kota, Junkyu tiba-tiba ngide untuk membawa termos besar berisi kopi panas yang sempat ditertawakan oleh Yoshi, tapi selanjutnya Yoshi sendiri malah ngide beli biskuit yang biasa ayahnya beli untuk minum kopi, berbentuk persegi dengan taburan gula. Sekarang gantian Junkyu yang tertawa.

"umur kita perlu dipertanyakan bro.", ujar Junkyu, membawa botol termosnya untuk tos dengan gelas kecil Yoshi.

ting!

"setuju.", lalu mulai menegak kopi mereka.

"kita yang aneh atau orang-orang sih, gak etis banget jalan-jalan kemari cuma ngeliat bapak orang mancing."

Yoshi tertawa, "biasanya orang-orang ke cafe kyu, yang estetik-estetik bareng pacarnya. Lah kita?".

"iya kan, tempat yang gelap, remang-remang.", ujar Junkyu.

"heh, gak gitu juga bambang."

Kali ini tawa nyaring Junkyu menemani suara angin dan ombak, "miris banget nasib gue ngejomblo gini, untung ada lo yang senasib."

Awalnya Yoshi tertawa sembari mengangguk setuju. Lalu terdiam dengan raut mendung tergambar jelas pada wajahnya.

Junkyu salah, mereka tidak senasib.

Senyum miris menjadi teman baru Yoshi sekarang.

🌱

23 orang itu, ternyata ramai juga ya?

Pada tempat berkumpul yang telah disepakati, tidak sulit menemukan Jaehyuk yang tengah menjadi pusat perhatian dan menjelaskan rencana kegiatan yang dia ketuai. Yoshi sedikit terlambat lantaran dia memiliki kelas sebelumnya, dan jujur—dia tidak mengenal siapapun disini.

"sebelum gue jelasin lebih jauh, masing-masing bagian saling kenalan aja dulu ya. 30 menit lagi gabung balik kesini."

Semuanya mengangguk, dengan ketua pj yang memanggil anggotanya.

"Kanemoto, Yoshinori?".

Yoshi langsung menoleh kearah sumber suara, mengangkat tangannya.

"oh, ayo. Ikutin gue ya."

Dia mengangguk, mengekori langkah seseorang yang sepertinya merupakan ketua pj konsumsi, ya, Jaehyuk meletakkan namanya disana.

Perkenalan mereka lebih didominasi oleh Jeongwoo selaku ketua pj yang berbicara, keren sekali bagaimana Jeongwoo yang merupakan seorang adik tingkat dipercayai sebagai ketua pj, kenyataan yang membuat Yoshi merasa segan pada Jeongwoo.

Ada satu orang yang dia kenal disini, Bang Yedam berada di angkatan yang sama dengannya, tapi ya sekedar kenal begitu saja.

"kalau gitu, karna udah mau tiga puluh menit juga.", Jeongwoo melirik kearah ponselnya, "kita gabung ke meja besar lagi ya, kalau masih ada yang mau ditanyain nanti gue buat grup chat, kita diskusi disana."

Semua anggota mengangguk, kembali mengekori Jeongwoo ke meja awal.

Sepanjang rapat gabungan Jaehyuk dan Jihoon menjelaskan acaranya dengan baik, sesekali Jaehyuk berhenti menjelaskan dan bertanya apakah mereka paham lalu kembali melanjutkan setelah mendapatkan anggukan.

"selanjutnya perihal biaya, silahkan bendahara acara". Jaehyuk mempersilahkan Jihoon menjelaska.

Pandangan Jaehyuk langsung mengarah pada temannya yang duduk tepat diseberangnya, Yoshi tengah menyimak dalam diam bahkan lebih seperti mengunci mulutnya saat anggota lain memiliki banyak pertanyaan, Jaehyuk jadi merasa seolah dia yang menyeret Yoshi ke kondisi ini, temannya itu pasti merasa tidak nyaman.

"Jaehyuk hyung, mau pesen apa?", tanya Jeongwoo, mendorong buku menu ke hadapan Jaehyuk.

"hmm...kopi?".

"oke, gue catetin ya."

Jaehyuk mengangguk, kembali fokus mendengar penjelasan Jihoon. "tapi acara ini bisa aja batal, perihal cuaca ataupun hal lain yang gak terduga.", tambah Jaehyuk setelah Jihoon selesai.

Minuman mereka sampai, Jeongwoo langsung mengamankan pesanannya dan menyodorkan gelas Jaehyuk kedepannya. "meskipun begitu, kita juga punya plan b, yaitu rubah tempat adain baksosnya, juga jadwalnya. Kalian siap dengan itu bukan?".

Semuanya mengangguk.

"perihal biaya yang mungkin bakalan berubah.."

Gelas berisi kopi tadi tiba-tiba didorong ke hadapannya, Yoshi tersenyum kecil menatapi Jaehyuk yang tengah menunduk, setelahnya kembali mengangkat kepalanya untuk fokus menyimaki jalannya rapat.

drrt! drrt!

Jaehyuk

|sabar, mentar lagi selesai

To be continued

But I'm A Nerd - YoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang