"Ha? Iya gimana?" tanya Fara cengo.
"Ckk!" kesal April.
"Jadi mau minta ganti rugi?" Ucap cowok itu dengan nada remeh.
"Anj..." April tak meneruskan kata-katanya. Ia meremas tangannya hingga buku-buku jarinya memutih.
"Udah nyet" bujuk Putri dan Fara menenangkan April.
April menghela napas dan kembali duduk .
Entahlah, sepertinya April sedang kedatangan tamu. Bawaannya sensi mulu.
"Kesel banget gue liat muka tu orang" sungut April sambil melirik Putri dan Fara bergantian.
"Suka ya lo sama tu orang?" Tuduhnya. Tapi memang benar kok.
"Ha?eng-enggak ih. Lo mah suudzon."sanggah Fara yang diangguki oleh Putri.
"Enggak mungkin lah Pril" bela Putri menutupi.
"Udah dong. Jadi gimana? Ke Jakarta, Bandung atau ke konser bang Ari aja yang deket?" Tanya Putri meminta pendapat.
"Gue pengen camping aja deh kayaknya." Usul Fara .
"Boleh juga tuh, kita kan nggak pernah camping. Tinggal ajak yang lain juga" ucap April Antusias.
Fara dan Putri langsung berpandangan. Baru juga marah-marah.
Tanpa sadar, laki-laki yang tadi adu mulut dengan April sedang memperhatikan mereka. Sedikit penasaran dengan April. Galak.
Bukannya sombong, tapi cewek mana yang bisa menolak pesona Nando?. Dan dengan santainya April mengatainya.
Fara yang sedari tadi memperhatikan Nando pun berkecil hati. Laki-laki yang ia perhatikan malah memperhatikan April. Temannya sendiri.
Sudahlah. April juga tak merespon
"Yuk ah balik. Udah malem" ajak April.
"Yuk!" Fara menyahut.
"Lo yang ke kasir deh put" lanjutnya."Mana duit?" Pinta putri mengadahkan tangannya.
Fara memberikan selembar uang berwarna biru kemudian menyuruh Putri cepat-cepat menuju kasir."Berapa semuanya kak?" Tanya putri pada kakak kasir.
"38 ribu kak"
"Bisa tinggalin nomor yang bisa dihubungi kak? "Lanjut kasir itu lagi.
"Ha? Kok tumben? Biasanya enggak tuh" tanya Putri heran.
"Iya kak. Sekarang ada kebijakan baru dari atasan, biar kalo ada barang ketinggalan bisa langsung dihubungi." Jelas kasir itu.
Padahal tidak ada kebijakan ini itu, hanya alasan saja. Itu suruhan dari Nando. Nando yang penasaran, jadi ia meminta tolong kasir untuk meminta nomor April. Tapi kasirnya malah salah orang nih.
"Oh yaudah, ini" Putri memberikan nomornya ke kakak itu.
"Terima kasih kak, jangan lupa mampir lagi" ucapnya ramah.
Putri mengacungkan jempolnya. Lalu pergi mengejar April dan Fara yang sudah tak terlihat lagi batang hidungnya." Yuk"
"Lama kenapa?" Tanya April.
"Nggak tau tuh tumben minta nomor"
"Ngefans kalik" cibir Fara.
"Udah malem, yuk ah"
"Yaudah, gue sama Putri balik ya Far" pamit April.
"Dah!!" Ucap mereka kompak.
-Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Teman?
Teen FictionUntuk apapun yang tentang kita. Aku tak menginginkan sesuatu yang lebih dari kamu. Sedikit saja untuk jadi seorang penting bagian dari kisahmu, pelengkap ceritamu. Aku mencintaimu, sungguh. Tapi mungkin aku bukan rumahmu. Happy reading guys...