Hai, para bokepers. Balik lagi neh. Lanjutannya, kalian pada nungguin gak?
Gue mau nanyak serius nih, ceritanya gue lanjut aja atau gimana ya?
Kasih masukan ke gue ye.Langsung lanjut aja NO KECOT NO BACOT, GASSSS
Selamat bermantav-mantav 💦
-
-
Gue hanya terbengong mendengar ucapannya.“K-kamu seriusss..??’ ujar gue setelah beberapa saat. Gue menatap matanya dalam dalam. Matanya sedikit berkaca kaca, tangannya gemetar, bibirnya sedikit menganga.
Setelah beberapa saat dia terdiam, akhirnya dia menganggukkan kepalanya.“Iya..sejak awal kita saling kenal beberapa minggu yg lalu, gue merasa elo tuh tipe cowok yg bisa bikin nyaman. Elo juga cukup dewasa, menurut gue. Apalagi pas di rumah guee..” dia berhenti sejenak, menatap gue, lalu memalingkan pandangannya. Mukanya memerah.
“Sori ya Sa, waktu itu gue..”“Iya gapapa kok..waktu itu emang gue nya yg pengen, hehe..” katanya sedikit tertawa. Lalu dia kembali serius. “Jadi..hmm..gimanaa?”
“Elo maunya kita gimana? Pacaran, gitu?” tanya gue.
“Hmm..ya nggak sihh..gue Cuma pengen aja deket sama eloo. Tapii..”
“Tapi apaa??”“Gue nggak tau ya..elo lagi deket sama siapa..soalnya elo kayaknya tipe cowok yg gampang deket sama cewek..makanya..” dia tertunduk, lalu melanjutkan ucapannya, “elo suka sama Dea atau gue?”
Kenapa dia tiba tiba mikir kalo gue suka sama Dea? Perasaan gue gapernah ngomong gitu sama orang lain. Berduaan sama dia aja jarang banget. Emang sih dulu saat gue abis pindahan, dia pernah bilang ke gue kalo dia nyaman sama gue. Tapi itu bukan berarti dia suka gue atau sebaliknya, kan?
“Kok diem, rel? Bener ya elo suka sama Dea??”
“Eh nggak gitu, saa..gue sama Dea itu gak ada apa apa. Kita deket karena kita temen satu kosan, jadi wajar kan..gak lebih kok..” kata gue mencoba menjelaskan kepadanya sesimpel mungkin.Gue berpikir sejenak. Saat gue mengiyakan ajakan Sasa untuk berpacaran, gue otomatis tidak bisa mengiyakan ajakan kak Nina. Yakali, masa’ gue selingkuhin Sasa, yg menurut gue jauh lebih cantik dari Nina. Tapi disisi lain, gue jadi gabisa menikmati tubuh Nina, yg menurut desas desus di sekolah dia jadi perek di sekolah.
Sebenarnya, gue agak takut sih saat Nina mengajak gue untuk ML. Gue takut terkena penyakit, karena dia sering ML dengan banyak orang. Tapi tetap saja, nafsu selalu berada diatas akal sehat.
“Jadi..kita..pacaran mulai sekarangg..”ucapku dengan tersenyum lebar. Sasa terlihat sangat senang, kemudian ia memelukku.
“Jadi, kamu beneran suka sama akuu?” tanyanya lagi, memastikan. Kali ini mukanya dibuat mode “Innocence”. Uhh, sungguh imut mukanya saat itu.
Akhirnya, sudah kuputuskan. Dengan mantap gue mengucapkan,“Iyaaa, sayannggg..” kata gue, lalu mencium pipinya. Dia tersenyum bahagia, lalu memeluk gue.
Kami berpelukan cukup lama, hingga Sasa melepaskan rangkulannya.
“Eh, Rell...??”
“Hmm..?”“Kamu masih pengen ML sama akuu?” tanyanya, sangat pelann, dan menundukkan wajahnya. Terlihat mukanya memerah.
“Yahhh..pengennya gitu sih..tapi kan kamu masih perawan. Aku gak mau merusak masa depanmu." ujar gue, mencoba menjawab pertanyaannya sejelas mungkin.
“Iya sih..Tapi kalo kamu emang mau, aku ikhlas kok..” katanya. Matanya sedikit berkaca kaca saat mengucapkan itu.
Gue menghela nafas. “Udah deh..aku bakal nunggu sampe kamu siap kokk..” ujar gue mencoba menenangkannya. Gue elus pelan rambutnya. Dia lalu menyandarkan kepalanya di dada gue. Cukup lama kami dalam posisi seperti itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEX STORY (18+) SEASON II
Historia CortaMasih sama = ⚠ CERITA KHUSUS DEWASA ⚠ -HARAP DEWASA MEMILIH DALAN CERITA. -DOSA DITANGGUNG PIHAK MASING-MASING. 🔞 CERITA INI DIAMBIL DARI SUMBER YANG BERBEDA-BEDA. NGARANG CERITA KALAU LAGI RAJIN MIKIR. SEMUA CHAPTER MENGANDUNG ADEGAN MANTAV-MAN...