Pertemuan

11.8K 576 16
                                    

"Semua hanya titipan, tapi apa harus secepat ini??."
_William_

~~~

"Uhhh,, hiks,, hiks"

"Suara apa itu, "Andrew-bocah berusia 11 tahun itu bergumam.

Dengan keadaan bingung akhir nya dia mencoba untuk mencari asal suara itu.

Itu dia, 2 meter disamping kanan nya ada seorang gadis imut yang sedang menangis.
Jika di lihat dari tubuh nya bisa di perkirakan umur nya sekitar 6 tahun.

" Hey, " andrew memanggil nya membuat anak kecil itu terpaksa mendongkakan kepala nya untuk melihat siapa yg memanggilnya.

"Kenapa kau menangis?"Andrew kembali bertanya.

"Ayah,, hiks,, ayah,, ku,, belum menjemput ku."Andrew mencoba menghapus air mata anak kecil didepannya.

"Mari aku antar,bersama sopirku,"Ia memberikan penawaran namun di jawab dengan gelengan oleh gadis imut itu, kening nya mengernyit.

" Sorry, ayah ku bilang kita tidak boleh sembarangan menerima ajakan seseorang yg tidak kita kenal."
Andrew mengangguk karna ibu nya pun sering berkata seperti itu juga.

"Yaudah kenal kan nama aku Andrew, kau blh memanggil ku drew, aku jg bersekolah disini, dikelas 5,"Andrew kembali mengulurkan tangan nya, dan kali ini di Terima oleh gadis kecil di depan nya ini.

"Ka Drew kenalkan nama ku Rania,keluarga ku biasa memanggilku Nia."Andrew tersenyum dan menarik tangan Nia untuk bangun.

"Mau beli eskrim dulu?."pertanyaan Andrew di balas anggukan cepat oleh Rania.

"Boleh-boleh." Namun baru saja mereka melangkah sesuatu mengangetkan mereka.

" Tin.. " Suara mobil

" Sayang... !?" Seorang pria yg sudah cukup berumur keluar dari mobil tersebut.

" Ayah.... " Rania berlarian memeluk tubuh sang ayah,Agung aditama.

" Maaf ya,, ayah terlambat jalanan macet." Agung berjongkok didepan putri nya itu.

"Gpp ayah."

"Yasudah ayo pulang." Sambil menggandeng tangan Rania, agung menuntun sang anak untuk masuk ke mobil mereka.
Rania mengangguk tapi kemudian dia terdiam,sang ayah pun mengeryit. menoleh ke putri nya.

" Sebentar ayah. "Rania berlari ke arah Andrew.

Cup?!!

" Terima kasih ka Andrew kita ketemu lagi nanti untuk beli eskrim,papay..."Rania menggegam tangan Andrew lalu mencium pipi anak laki laki di depan nya ini, Andrew tersentak dan terpaku di tempat nya.

"Dahdah...ka Drew." Ucap Rania sambil berlari mengandeng tangan ayah nya.

Didepan gerbang itu Andrew masih terpaku memegang pipi,Dirinya tersenyum semeringai.

"Mine." Kata itu adalah kata terakhir yang di ucapkan nya Sebelum dia masuk ke dalam mobil nya.

"Dia siapa sayang..."Didalam mobil Agung mencoba bicara dengan putri bungsh nya itu.

"Tadi Nia nungguin ayah...Terus kakak itu yang temenin."

"Owh..."Agung hanya mengangguk kemudian kembali fokus berkendara.

~~~~

"Prakkk"
Terdengar suara pecahan kaca dari lantai satu, dan ketiga anak kecil keluar dari kamar mereka Masing-masing, Dan disana Didepan Ruang keluarga,poto keluarga mereka yang di gantung dengan gagah jatuh berserakan.

Istri Sang CEO (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang