drrrtt!!
Ponsel yang berada di nakas berdering sangat nyaring. Seseorang yang tengah bergelung pada selimut itu akhirnya terpaksa membuka matanya perlahan. Dan Dengan rasa malas, iapun duduk sembari bersandar pada punggung tempat tidur. Tangan kanannya mengambil ponsel miliknya.
Jake Hyung is calling...
Dan tanpa ragu, ia segera mengangkat panggilan tersebut. Tak biasanya Jake menelponnya sepagi ini. Atau jangan-jangan ada yang yang sangat penting? Entah, ia tak terlalu perduli.
"Ya! Kau benar-benar tak memberi tahu ibumu sampai sekarang?!"
Niki reflek langsung menjauhkan ponsel dari telinganya. Suara Jake benar-benar sangat keras, "eum! Kenapa? Apa dia kembali menerornya lagi?"
"Tentu saja!" Suara Jake terdengar sangat memburu, "setidaknya beritahu ibumu jika kau berada dirumah heeseung."
"Dan kau pikir aku akan melakukan hal itu?" Niki beranjak dari tempat tidur.
"Niki, kau tau? Selalu melarikan diri seperti ini akan membuat ibumu semakin mengekangmu, setidaknya jadilah anak baik sekali-kali, kau membuatnya khawatir."
Niki menyibak gorden jendela besar dihadapannya, menampilkan pemandangan yang menurutnya biasa saja. lantas iapun menunduk, "termasuk dirimu?"
"Berhentilah bercanda."
"Aku? Tidak." Ujarnya pelan.
Setelahnya tak ada suara yang menyahuti, Niki lantas melihat Apakah panggilannya masih tersambung atau tidak, karena biasanya, Jake akan seenak jidatnya menutup panggilan, dan Niki hafal akan hal itu. Tapi, setelah ia melihat ponselnya, ternyata panggilan masih tersambung.
"Jake hyu--
"Ini sudah siang, jadi segeralah mandi." Jake menghentikannya berbicara, "aku akan segera kesana untuk mengantarmu kesekolah."
"Aku tidak tau Kau ada kelas pag--
Tut Tut!
Niki menghela nafasnya, karena lagi-lagi Jake memutus panggilannya secara sepihak. Dan hal itu membuatnya menggeleng-gelengkan kepalanya, Membuat surainya bergoyang pelan kesana kemari.
Dan jika berbicara mengenai jake, entah kenapa Niki tak pernah bisa marah padanya, padahal berkali-kali Jake berhasil membuatnya kesal. Tapi Niki tetaplah Niki, ia akan berakhir tersenyum geli dengan apa yang Jake lakukan padanya. Mereka tumbuh bersama sejak kecil. Ya, meski Jake tiga tahun lebih tua darinya. Tapi mereka begitu dekat bahkan terlihat seperti hubungan kakak beradik. Atau mungkin, tidak?
"Niki, kau sudah bangun?"
Niki menoleh kebelakang saat pintu kamar terbuka, menampilkan heeseung Disana yang menatap kearahnya.
"Cepat mandi, ini sudah siang." Ujar pemuda yang lebih tua.
Niki tersenyum, "yayaya...sekarang keluar."
"Dasar! Kau lupa ini rumah siapa?!" Niki mengabaikan teriakan heeseung kepadanya, ia segera pergi melangkah kearah kamar mandi yang berada dipojok ruangan.
Ya,
Perdebatan yang sering kali terjadi.
LET ME IN
"Kau benar-benar menjemputku? Mengesankan."
Jake menatap tajam kearah Niki yang sekarang tengah memasuki mobilnya, dibelakang juga terdapat heeseung yang juga mengisi bangku penumpang. Lantas ia segera menancap gas ketika dua manusia lainnya sudah memasang sabuk pengamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET ME IN ; find the truth
FanfictionBukan tak melihatnya, Niki hanya belum menyadari eksistensi itu dapat membuatnya menyadari apa yang ia rasa. Terlebih, sebelumnya orang lainlah yang ada dalam hatinya. bxb! © Jang-hyesung, 2022