typo bertebaran!Dalam setiap langkah saat keluar dari pemakaman yang sempat ia dan sunghoon kunjungi. Jake berkali-kali melihat kebelakang lagi, dan itupun mengundang tatapan sengit dari Niki yang menggaet tangannya saat ini. Bahkan ketika mereka berdua sampai pada taxi yang telah menunggu Sedari tadi, Niki masih tak membuka suara untuk memberi penjelasan padanya.
Maka dari itu Jake memberhentikan diri, lalu dengan paksa melepaskan tangannya dari Niki, "ada apa denganmu? Kenapa kau begitu kasar pada temanku? Apa itu caramu berperilaku pada yang lebih tua, hah?!"
Niki menghadap kearahnya dengan cepat, mengabaikan supir taxi yang tengah menunggu mereka berdua sembari melihat pada spion berkali-kali.
"Kenapa kau yang malah bertanya." Mata Niki terlihat berapi, "bukankah kau seharusnya menjemputku? Kenapa kau malah berakhir bersamanya?!"
Jake nampak kebingungan, "Niki, jangan sering bergantung padaku, bukankah kau bisa memanggil paman Kim untuk menjemputmu?" Ujarnya pelan. "Dan lagipula, kenapa kau begitu marah?"
Tentu saja karena aku cemburu.
Jawabnya dalam hati, Niki mengusak rambutnya frustasi.
"Heeseung Hyung bilang jika kalian selesai sejak siang tadi, mengapa malah kemari?" Dibanding menjawab pertanyaan Jake, Niki malah melontarkan pertanyaan lagi.
"Aku menemaninya menjenguk makam ibunya." Jawab Jake, "apa itu salah?"
Niki tak tau harus menjawab apa, "makam ibunya?"
"Eum." Jake mengangguk, "kau kira apa hah?"
Situasinya terlihat berbeda dengan apa yang ada dalam pikirannya, Niki sedikit merasa bersalah sekarang.
"Maaf."
Jake mengambil nafas lega, "kau kemari naik taxi?"
"Ya." Niki menjawab.
"Suruh supir itu pergi." Pandangan jake terarah pada mobil miliknya, "aku membawa mobil, aku akan mengantarmu pulang."
Mereka berdua akhirnya berjalan kearah mobil milik jake setelah Niki sudah menyuruh sopir taxi itu pergi. Tapi baru beberapa langkah, Jake dikagetkan dengan Niki yang kembali menggapai pergelangan tangannya.
"Jake Hyung, maaf menyakitimu tadi." Ujarnya saat melihat kemerahan pada lengan milik Jake.
"Lupakan itu." Jake melepaskan genggaman tersebut, "tidak terlalu sakit, jadi jangan terlalu khawatir. Lebih baik kita pulang."
Niki mengangguk,
Dan setelahnya, mobil Jake melaju pelan meninggalkan pemakaman dengan Jake yang berkali-kali menggumankan kata mata tanpa suara.
Dan sepertinya, masalah ini harus ia selesaikan esok hari.
LET ME IN
"Ada apa dengan wajahmu?"
Sahutan dari arah kanannya membuat kepala Jake berputar, dan mendapati eksistensi heeseung yang dengan santai menatapnya sembari menyeruput cola. Kelas masih belum dimulai, tapi entah kenapa jake pagi ini tak terlalu minat bahkan berakhir merebahkan kepalanya lagi pada tumpukan buku dihadapannya.
Bisa saja ia keluar dan membolos kelas seperti hari-hari biasanya. Tapi kakinya seakan tak ingin beranjak sesentipun.
"Sebaiknya kau cuci mukamu, wajahmu terlihat mengerihkan." Kaleng cola tersebut melayang di udara dan masuk tepat pada tempat sampah yang sebenarnya jauh dari tempat duduk mereka berdua. sejenak Jake merasa Terpukau.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET ME IN ; find the truth
FanfictionBukan tak melihatnya, Niki hanya belum menyadari eksistensi itu dapat membuatnya menyadari apa yang ia rasa. Terlebih, sebelumnya orang lainlah yang ada dalam hatinya. bxb! © Jang-hyesung, 2022