1. Kehadirannya

22 4 1
                                    

Jika kamu berpikir menikah, mempunyai anak, hidup berkecukupan adalah titik paling tinggi pencapaian hidup, selamat, kita sama. Hidup bahagia dan berkecukupan bersama keluarga kecilku sendiri adalah hal yang selalu ku umpikan, menikah dengan pria yang sangat aku cintai dan mencintai diriku.

"Jasmine, selamat ya, semoga selalu bahagia, dan segera dikaruniai buah hati"

"akhirnya couple goals nikah juga, selamat ya"

Dan masih banyak ucapan dan doa lainnya, setelah menghabiskan sekitar 5 tahun berpacaran, akhirnya hari ini kami memasuki jenjang yang lebih tinggi pada suatu hubungan, ya, hari ini adalah hari pernikahanku dengan pria yang sangat ku cintai, Jefrey Pradipta Arkana. Semoga benar hidup kami akan menjadi lebih bahagia lagi.

"Kamu bahagia gak akhirnya kita menikah?" tanyaku pada pria yang sekarang berstatus sebagai suamiku.

"Tentu saja aku bahagia Jasmine Azura Gunadhya, ini langkah yang selalu kita harapkan sejak lama bukan?" ucap Jefrey membalas pertanyaanku yang sejujurnya sangatlah tidak penting.

"I Love You, Jefrey Pradipta, janganpernah berpikir untuk tinggalkan aku ya? Meski suatu hari aku melakukankesalahan, tolong tegur aku dan bantu aku memperbaikinya"

seruku sembari menggenggap jemarinya dan juga menatap dalam pada matanya.

"Tentu, aku Jefrey Pradipta Arkana, bersumpah tidak akan pernah meninggalkan Jasmine Azura Gunadhya, selamanya" balas Jefrey kemudian mengecup keningku penuh kasih sayang.

Satu hari, seminngu, sebulan, aku dan Jefrey menjalankan kehidupan berdua dengan bahagia, setelah bangun tidur aku akan menyiapkan sarapan untuk kami, kemudian kami sarapan bersama, lalu Jefrey akan pergi bekerja seperti biasa, setelah Jefrey pergi satu jam kemudian aku akan berangkat ke Bakery ku, begitulah setiap hari kecuali saat weekend, kami akan menghabiskan waktu berdua saja.

Hari ini hari minggu, seperti weekend sebelumnya, setelah sarapan kami kembali lagi ke kamar, saling memeluk satu sama lain.

"Mas, sebentar lagi kamu akan jadi ayah" bisikku di telinga Jefrey sembari meletakkan tangannya di perutku.

"Sayang, ini sungguhan?" Tanya Jefrey dengan antusias sembari menatap mataku penuh harap, dan ku jawab dengan anggukan kepala juga senyuman.

"Sayang, terimakasih" seru Jefrey kemudian mengecup dahiku berkali-kali.

"Halo anak Daddy, sehat-sehat ya di perut Mommy" ucap Jefrey di hadapan perutku kemudian berkali-kali mengecupnya.

"Mas, udah dong, geli akunya" balasku menghentikan kecupan Jefrey di perutku

Ku peluk tubuhnya, kemudian menenggelamkan wajahku pada dada bidangnya, entah mengapa rasanya sangat nyaman sekali, yang kemudian di balasnya dengan memelukk tubuhku dengan erat seakan tak ingin melepasnya.

Bulan pertama ku lalui dengan baik, tanpa keluhan apapun begitupun bulan ke dua. Memasuki bulan ke tiga, aku merasakan banyaknya keinginan, kata mama itu namanya ngidam, dari hal yang wajar sampai beberapa permintaan makanan yang tak wajar, kata mam itu biasa di lalui ibu hamil, dan sekarang kandunganku memasuki bulan ke empat, waktunya untuk cek kandungan.

"Mas, perutku kok besar banget ya? Apa aku kebanyakan makan ya?" tanyaku saat kita dalam perjalanan ke dokter kandungan

"Ya namanya hamil, perutnya pasti membesar, sayang" jawab Jefrey sambil melihat ke arahku sesaat kemudian memfokuskan kembali pandangnnya pada jalanan.

"Tapi tuh ini besar banget sayang, kayak bukan 4 bulan" ucapku kekeh dengan pendapatku sendiri

"Gak masalah sayang, yang penting anak kita sehat di dalam sana" balas Jefrey sembari mengusap perut buncitku.

Sesampainya di rumah sakit, kita segera menuju ke ruang dokter kandungan untuk memeriksakan kandunganku.

"bisa dilihat disini ya Bapak, Ibu, anak-anaknya sehat" ucap dokter sembari memperlihatkan monitor USG

"anak-anak? Maksud dokter istri saya hamil anak kembar?" Tanya Jefrey

"Benar pak, Istri bapak sedang mengandung anak kembar, bisa dilihat, ini anak satu dan ini anak dua" jawab dokter sambil menunjuk gambaran di monitor

Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan pengambilan vitamin, aku dan Jefrey segera kembali ke rumah, ah tepatnya aku segera di antar Jefrey pulang kerumah dan Jefrey akan lanjut kembali bekerja.

Lalu bulan-bulan selanjutnya berlalu dengan bahagia, calon bayi kembar kami berjenis kelamin laki-laki, Jefrey menjadi sosok suami dan calon ayah yang lebih siaga lagi, terlebih ini adalah bulan kelahiran, bahkan Jefrey sampai membawa pekerjaannya ke rumah, katanya ia tak ingin aku kenapa-kenapa selagi ia bekerja.

ArkanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang