🏁 ʀᴀʀ - 1 -

17.9K 2.2K 1.3K
                                    

Cerita ini di publish berdasarkan hasil voting dan tingginya peminat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita ini di publish berdasarkan hasil voting dan tingginya peminat. Jadi kalau vote dan komeng sepi, bakal ku tarik dari peredaran :)



Brrrrrrmm...

Brrrmm...

Brrrrmmmm...

Suara deru mesin yang memekakkan telinga, terdengar berderu saling bersahutan. Memenuhi basement sebuah gedung tidak terpakai, yang malam ini berubah menjadi sebuah tempat penuh hiruk pikuk dengan barisan supercar berjajar rapi, berbaur dengan para muda-mudi di setiap sisinya.

Malam ini, denting waktu telah menunjukkan hampir pukul Duabelas malam KST. Namun agaknya waktu yang kian larut itu, seolah semakin menambah meriahnya suasana. Semua itu terbukti dari beberapa supercar yang berdatangan dan menambah daftar barisan mobil mewah yang terdapat di sana.

Sementara itu di sebuah sudut basement, tampak Dua pemuda tengah berdiri di antara Dua supercar mewah. Pemuda tampan berusia sekitar 23 tahunan, tampak diam dan mengamati satu persatu supercar yang terus berdatangan memenuhi tempat itu.

"Ck, apa Jungkook dan Bambam tidak akan datang?" Sebuah suara menguar dari salah satu di antara mereka berdua. Sebuah suara yang berasal dari sosok pemuda berkulit eksotis yang terlihat begitu manis.

Mendengar ucapan kawannya, sesosok pemuda lain yang tengah mendudukkan diri di kap mobil miliknya, lantas menghela napas bosan.
"Tenanglah Mingyu. Mereka pasti datang, hanya sedikit terlambat." Jawab pemuda tampan tersebut.

Pemuda bernama Mingyu itu lantas menoleh, "Memang kemana mereka? Apa mereka pergi ke suatu tempat dulu, Eunwoo?"

Menanggapi pertanyaan Mingyu, Eunwoo mengedikkan bahu. "Entahlah. Hanya saja Bambam bilang padaku jika dia, masih ada sedikit urusan."

•••

Sementara itu di sebuah sudut jalan yang terlihat sepi, sebuah Mitsubishi Lancer Evolution, terparkir sempurna dengan dua presensi pemuda di dalamnya. Berhenti tepat di bawah lampu jalan yang terlihat remang.

Tak ada suara yang menguar dari belah bibir kedua pemuda tersebut. Keduanya hanya diam, dengan pandangan yang sesekali menjelajah sekitar, seolah tengah mengamati keadaan.

"Kita benar-benar seperti seorang pencuri." Ucap seorang pemuda, di sertai sebuah helaan napas lelah setelahnya. Sementara jari jemarinya bergerak, memainkan setir kemudi yang berada di genggamannya.

"Tenanglah Jungkook, sebentar lagi dia akan keluar." Sahut seorang pemuda lain yang berada di kursi penumpang. Iris legam pemuda itu, tampak lurus menatap sebuah rumah yang terletak tak jauh dari tempat mereka berada.

Road and Race || Lizkook x 97LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang