•
•
•Menggunakan jari kelingkingnya, Lisa merapikan goresan lipbalm di bibirnya. Membuat bibir penuh gadis itu, kian terlihat cantik dengan semburat warna merah di sana.
Merasa penampilannya telah sempurna, Lisa menyunggingkan senyum tipis. Gadis itu lantas menyambar tas berukuran sedang miliknya dan melangkah anggun keluar kamar. Menuruni satu persatu anak tangga, menuju pintu keluar.
Suara ketukan heels yang berasal dari kaki jenjang Lisa, sontak mengalihkan atensi sang ayah yang terlihat asyik dengan sebuah koran di tangannya itu.
"Kau, mau kemana?" Sebuah suara yang menguar, sontak membuat langkah Lisa terhenti. Gadis itu memutar tubuh, menatap presensi sang ayah yang tengah berbicara padanya.
Menyunggingkan senyum manis, Lisa lantas mendekat pada sang ayah. Mendudukkan diri di sisi tuan Kim, yang hari ini memang tengah libur bekerja.
"Aku akan pergi ke pesta salah satu teman ku, ayah. Boleh kan?"
Terdiam beberapa saat, tuan Kim lantas menelisik penampilan sang puteri. Dimana puteri semata wayangnya itu terlihat begitu manis mengenakan sebuah croptop berbahan brukat, berpadu dengan rok mini berwarna serupa. Tak lupa sebuah heels hitam, turut menghiasi kaki jenjang Lalisa.
"Pesta para gadis?" Tanya pria itu kembali. Dengan kacamata baca yang bertengger di pangkal hidungnya.
Ucapan sang ayah, di jawab anggukan semangat oleh Lisa. "Aku janji tak akan pulang larut malam."
Menghela napas panjang, Kim Junghyun lantas mengangguk pelan. Seulas senyum, terukir di bibir pria yang mendekati paruh baya tersebut.
"Jangan pulang terlalu malam. Ayah akan menunggu, sampai kau pulang.""Aku mengerti ayah, terimakasih."
Mendaratkan sebuah kecupan singkat di salah satu pipi sang ayah, Lisa kemudian berbalik dan melangkah cepat keluar dari rumahnya. Denting waktu telah menunjukkan pukul Dua siang waktu setempat. Dan kini, ia harus bergegas.
Memasuki sebuah BMW i8 berwarna putih miliknya, Lisa melepas heels yang ia kenakan. Berganti dengan sebuah boots yang telah ia simpan rapi di dalam mobil.
Usai dengan segala persiapannya, Lisa lantas mengenakan seatlbelt dan bersiap melaju. Meninggalkan kediamannya, menuju tempat para teman-temannya berada.
Bukan, bukan pesta para gadis yang ia tuju. Melainkan sebuah tempat lain, dimana para teman-teman nya telah menunggu dirinya.
Yakni, markas 1997's Seoul Riders.
•••
Tiga hari berselang, suasana panas berangsur tak lagi menguar. Kendati beberapa lebam beserta memar di wajah Bambam dan Eunwoo belum sepenuhnya menghilang, namun luka-luka itu telah memudar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Road and Race || Lizkook x 97L
Fanfic[ M ] Terlahir memiliki paras nyaris sempurna, lengkap dengan kekayaan melimpah, mungkin menjadi impian bagi setiap orang di muka bumi ini. Namun, tidak dengan Lalisa. Terlahir dengan kekayaan melimpah hingga membuat Lisa menjadi seorang "Sendok Ema...