Satu

935 160 4
                                    

Seorang remaja laki-laki bertumbuh tinggi berlari tergesa-gesa kedalam ruangan kelasnya, untungnya sang guru belum tiba

Ia langsung menuju tempat duduknya dengan nafas terengah-engah akibat berlari

"Tumben telat" ucap seorang laki-laki yang duduk disebelahnya

"Macet" jawabnya singkat

Sang lawan bicara hanya menganguk paham

"Oh iya, lo udah ngerjain pr matematika?" tanyanya

Remaja itu mengangguk sebagai jawaban

"Lihat dong ruto" ucapnya tersenyum

Haruto hanya menatap malas namun tetap memberikan buku nya

"Ahh makasih ruto" ucapnya memeluk haruto

Namun haruto langsung mendorong tubuh temannya hingga jatuh ke bawah membuat  beberapa teman-teman kelas yang melihatnya tertawa

"Aw!" keluhnya

"Jahad banget si ruto sama gue" ucapnya kembali duduk dibangkunya

"Jun masih pagi udah ribut aja" ucap jihoon yang duduk didepan haruto

Junkyu cemberut, "Haruto tuh dorong-dorong"

"Lo duluan ngapain meluk-meluk gue"

Junkyu menatap malas haruto, lebih baik ia menyalin pr matematika milik haruto daripada  berdebat nanti malah ia tidak jadi diberi contekan

***
Suasana kantin SMA harta cukup padat karena jam istirahat baru saja berbunyi lima menit yang lalu

"Haruto!" teriak doyoung ketika melihat haruto memasuki kantin bersama junkyu

Mereka pun berjalan menghampiri doyoung yang disampingnya ada yedam sang ketua osis

"Kok berdua doang?" tanya doyoung ketika haruto dan junkyu sampai

"Tau tuh jihoon katanya mau nyamper si hyunsuk dulu" ucap junkyu

Doyoung mengangguk

"Pesen apa lo haruto?" tanya junkyu

"Samain aja kayak lo"

Junkyu menganguk dan berjalan untuk memesan

"Diem aja lo dari tadi?" tanya doyoung pada yedam

Yedam menoleh malas, "Pusing gue tugas osis makin banyak"

"Siapa suruh jadi osis" ucap doyoung santai

Yedam menatap malas doyoung, "Putus yuk doy"

Doyoung menoleh cepat kearah yedam, "Eh- jangan dong kamu mah gitu aku cuman bercanda"

"Putusin aja dam" kompor haruto yang dari tadi mendengarkan perkataan mereka berdua

Doyoung menatap kesal ke arah haruto, "Lo mah malah ngomporin""

Yedam malas meladenin pacarnya itu ia langsung melenggang pergi dari kantin dan pamit kepada haruto

Doyoung yang melihat itu segera menyusul sang pacar meninggalkan haruto sendiri

Junkyu datang dengan membawa pesanan mereka

"Doyoung sama yedam mana?" tanyanya

"Lagi ngedrama"

Junkyu mengangguk mengerti ia tau doyoung dan yedam suka bertengkar tapi beberapa menit kemudian mereka akan kembali mesra seperti drama pikirnya

***
Haruto memasuki pekarangan rumah yang cukup mewah dihalaman rumanya ada sang ibu yang sedang menyiram tanaman

"Ngapain bu siang-siang nyiram tanaman?" tanya haruto saat sudah sampai didepan ibunya

Jennie sang ibu terkejut, "Baru pulang tuh salam ngagetin aja kamu"

Haruto tersenyum dan menyalimin tangan ibunya

"Nah gini dong baru anak gantengnya ibu"

"Ibu ngapain siang-siang nyiram tanaman?" tanyanya lagi

"Ya emang gak boleh?"

Haruto menggeleng tidak tau, "Yauda bu aku kekamar ya capek mau rebahan"

Jennie mengangguk, "Jangan lupa makan siang dulu baru tidur siang"

Haruto mengangguk dan berjalan menuju kamarnya

***












Remaja berkulit tan sedang merapihkan barang-barangnya yang akan dimasukan kedalam kerdus. Kedua orang tuanya memiliki pekerjaan diluar kota membuatnya juga harus ikut pindah.

"Jeongwoo sudah dibereskan semua?" tanya rose sang mama

Jeongwoo mengangguk

"Yauda kamu sama kak woojin masuk duluan kemobil ya nanti mama sama papa nyusul"

"Oke ma" ucapnya berjalan menuju kamar sang kakak

"Kak woojin!" panggilnya mengetuk pintu kamar sang kakak

"Kenapa?" tanya woojin saat membuka pintu

"Kita disuruh duluan masuk mobil sama mama"

Woojin mengangguk dan berjalan lebih dulu diikuti jeongwoo dibelakangnya




Meet You | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang