Di kamar yang bernuansa gelap terdapat seseorang yang sedang sibuk dengan ponselnya, matanya tidak teralihkan menatap layar handphone yang dimiringkan itu.
"Goblok!" umpatnya, lalu melempar ponselnya ke sembarang arah.
Kevin menyenderkan tubuhnya di headboard memejamkan matanya sejenak sebelum telinganya mendengarkan sesuatu.
Brak!
Kevin langsung duduk tegap, itu seperti suara yang berasal dari luar. Ia bergegas dari atas kasur dan buru-buru keluar dari kamarnya.
"KEVIN!"
Kevin memberhentikan langkahnya tapat saat ia baru menuruni anak tangga. Kevin menarik nafas panjang panjang karena ia sudah tau apa yang akan terjadi.
Ia kembali melangkahkan kakinya dengan santai tidak lupa wajah datar tanpa ekspresi.
Kevin berdiri tepat didepan tiga keluarganya, Ayahnya menatapnya tajam sedangkan yang ditatap hanya menampilkan wajah lesu tak bergairah.
"Ayah dapet laporan dari wali kelas kamu, kalo nilai kamu gak ada perubahan!" tegasnya, mungkin Kevin memiliki IQ yang tinggi namun bukan berarti ia pintar dalam bidang akademik, ia malas belajar dan ia lebih mementingkan game-nya.
Kevin menghela nafas, dan menatap sengit kearah saudaranya yang tersenyum miring kearahnya. "Setiap orang punya kekurangan," jawabnya dan itu semakin membuat Ayahnya naik pitam. Ayahnya berdiri menghadap tepat didepan Kevin, tatapan mata tajam bak elang itu bertemu dengan wajah beringas milik Ayahnya.
"Dan kekurangan itu bisa menjadi sempurna jika ada usaha, Kevin!" sentaknya dengan nafas yang memburu.
"Dan setiap yang sempurna belum tentu itu sempurna." Kevin tertawa hambar kini tatapannya kembali lesu.
"Yah, setiap orang mempunyai kemampuannya masing-masing entah di bidang akademik ataupun di bidang yang lainnya."
"Terus? Kamu di bidang yang mana? Game? Atau ... hanya bisa mengetahui semua kehidupan manusia di masa lalu yang seharusnya gak kamu ketahui!"
"Kevin gak tau yah! Ini bukan kemauan Kevin buat tau semua kehidupan manusia."
"Ayah minta ka---" ucapannya terpotong ketika semua yang ada disana mendengar ketukan pintu beberapa kali. "Balik kekamar kamu sekarang!" titah Ayahnya, dengan senang hati Kevin langsung pergi dari sana menuju kamarnya.
Kevin memasuki kamar yang bernuansa gelap dan membaringkan tubuhnya di kasur tak lama ia membaringkan tubuhnya ia mendengar pintu kamarnya yang terbuka.
"Dari orang buat Lo!" Reza-kakak Kevin itu masuk kedalam kamarnya dan menaruh sebuah kotak berukuran kecil diatas Nakas, Reza keluar dari kamar Kevin dan menutup pintunya kasar hingga mengeluarkan suara yang cukup keras.
Kevin meraih kotak itu masih dengan tubuh yang tengkurap. Ia membukanya terdapat surat disana yang tertulis. 'aku telah menyelamatkanmu dari kemarahan Ayahmu, jadi berbalas budilah'
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET MISSION GENK [SELESAI]
TerrorSebuah genk yang mempunyai misi untuk memecahkan teori di sekolahnya, sekolah SMA ALASKA yang terlihat mapan bahkan tidak sembarang murid bisa masuk ke sekolah itu, tapi siapa sangka delapan remaja yang mempunyai kemampuan lebih itu harus tau kenyat...