-HAPPY READING-
Melihat mama Fajar yang menjewer Fajar, yang lain tertawa termasuk Zila yang sedari tadi sedih karna abangnya tidak kunjung sadar, kini kembali ceria seperti semula.
Fajar melihat kearah Kevin yang terlihat seperti memberi kode dari matanya, mata yang mula-mula melirik kearah Mama Fajar lalu melirik kearah pintu luar dan kembali menatap Fajar.
Mungkin Kevin mau membicarakan sesuatu makanya ia mau Mamanya keluar, pikir Fajar.
"Ma, mama ga mau pulang gitu?" tanya Fajar.
"Ko ngusir mama kamu?" Bukannya menjawab Mama Fajar malah kembali bertanya.
"B-bukan gitu ma, kan rumah gak ada yang jaga, gak ada yang beresin juga malah kayak rumah kosong." Jelas Fajar, kembali membujuk Mama nya untuk pulang.
"Mama itu mau jagain kamu disini, mending teman-teman kamu suruh pulang, suruh mandi sarapan abis itu balik kesini dan gantian Mama yang pulang."
"Oooh gitu ya?" Fajar mengangguk kan kepalanya.
"Pulang agak pagi an deh, Fabel takut." sahut Fabel sembari menyunggingkan senyum.
"Terus Lo, ngapain disini?" Fajar melirik kearah Senja yang sedari tadi diam.
"Gabut nih, pengen gebukin orang." Mendengar jawaban dari Senja, Fajar langsung melengos, takut-takut saja dirinya yang akan jadi korban.
****
Pagi pun tiba dimana matahari terbit dan disini di parkiran, Farell dkk sudah hendak pulang namun masih sibuk mengeluarkan mobilnya.
"Aishh rel, ati ati lu, mobil Fajar nih lecet dikit tanggung jawab lu!" ujar Shafa terhadap Farell yang hampir saja menyerempet mobil Fajar, karna memang mobilnya berdempetan.
"Kagak bakal lecet, buset dah." balas Farell masih fokus menyetir dan disampingnya terdapat Naufa dan di belakang terdapat Aldi yang sedang tidur.
Setelah berhasil keluar, Farell berpamitan terhadap Shafa, Kevin dan Fabel yang berdiri disana, setelahnya ia menancapkan gas untuk mengantar Naufa dan Aldi pulang.
Shafa melirik Fabel ketika ia hendak memasuki mobil namun Fabel masih terdiam melihat handphonenya yang sedang ia miringkan.
"Bel, ayo!"
Fabel langsung mendongak dan berlari kecil kearah Shafa.
"Lo liat apa si?" tanya Shafa.
"Fabel lagi merhatiin kamera yang kita pasang waktu itu."
Shafa menghela nafas. "sekarang Minggu bel, mana ada orang."
"Iya juga," Setelah bergumam itu Fabel langsung mematikan handphonenya dan mengikuti Shafa yang memasuki mobil.
****
Di pertengahan perjalanan Naufa tiba-tiba kepikiran soal rencana kedepannya. "Rel, rencana selanjutnya apa?" tanya Naufa, matanya menatap kosong ke depan.
"Gebukin orang." jawab Farell singkat.
Naufa beralih menatap Farell, ia merasa sedang bersama Senja yang suka berencana ingin memukul orang sepuasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET MISSION GENK [SELESAI]
TerrorSebuah genk yang mempunyai misi untuk memecahkan teori di sekolahnya, sekolah SMA ALASKA yang terlihat mapan bahkan tidak sembarang murid bisa masuk ke sekolah itu, tapi siapa sangka delapan remaja yang mempunyai kemampuan lebih itu harus tau kenyat...