Happy Readings
📖📖📖
.
.
.
⚜⚜⚜TSUNDERE⚜⚜⚜
Tumpukan kertas yang menggunung, coretan yang sukar dimengerti menjadi pemandangan khas dari sebuah meja. Benda yang terletak di salah satu ruangan di sebuah perusahaan firma hukum.
Dengan kacamata yang menempel, seorang wanita tengah menekuni dokumen yang menjadi tugas utama pekerjaannya.
Brakk!
Sebuah dokumen terhempas diatas meja tersebut. Membuat sang empu mendongak untuk melihat si pelaku.
"Pak tua menyuruhku untuk memberikan dokumen ini. Katanya ada kasus yang bisa membuat kita untung besar. Dan kau yang menjadi pengacaranya," tandas orang tersebut sembari duduk di sofa yang tak jauh dari meja sang empu.
"Kenapa harus aku? Apa pak tua itu pikun? Masih banyak hal yang kukerjakan."
"Karena kaulah pengacara kebanggaan firma kita, Flo. Mr. John tidak akan melewatkan kasus dari artis kebanggaannya."
Wanita yang bernama Florence ini menaikkan alis. "Artis kebanggaan? Siapa?"
"Anna Lawrance. Artis sekaligus penyanyi yang didambakan di negeri ini. Dari kalangan muda hingga tua, semua mengidamkannya."
"Dan kau salah satu penggemarnya, Jane," tebak Florence.
Jane tergelak mendengar tebakan teman seprofesinya. "Mana mungkin?! Aku adalah penggemar garis kerasnya! Jadi, jangan samakan aku dengan penggemar lainnya."
Florence pun menghela nafas kasar sembari menyenderkan punggung ke kursi kebesarannya.
"Aku sekarang mengerti. Oleh sebab itulah pak tua itu menyuruhku untuk menangani kasusnya. Aku bisa menebak kasus ini tidak akan selesai jika kau mengurusnya."
Jane tergelak. "Kau meremehkanku? Tentu saja aku bisa. Tapi pak tua John lah yang memutuskannya. Tentu, aku harus mengalah bukan?"
"Jadi, kasus apa yang menimpanya?" tanya Florence tanpa berniat menimpali tingkat kesombongan Jane.
"Mudah. Hanya sebuah skandal dan sengketa dari agensi perusahaannya. Anna menggugat agensinya yang dinilai tidak becus mengurusnya. Kudengar agensi itu tidak mau bertanggungjawab atas kontrak Anna sebagai artis naungannya," jelas Jane secara runtut.
Florence terlihat berpikir. "Kapan aku bisa menemuinya?"
"Hari ini. Sekitar satu jam lagi."
Sontak Florence tersentak. "Are you kidding me?"
Jane menggeleng. "No. Artis itu sudah membayar biaya yang cukup besar. Anggap saja, kita mendapat tambang emas."
Florence menghembuskan nafas panjang. Inilah salah satu tugasnya sebagai pengacara. Selain mendampingi klien, ia juga harus taat pada firma hukum yang menaunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TSUNDERE
RomanceCinta dan Hukum. Dua makna berbeda namun memiliki satu tujuan. Yaitu menemukan siapa tersangka yang menjadi ketukan palu hakim sesungguhnya. Sebuah palu yang menentukan dimana hati dan logika bertarung. Seperti kata 'Tsundere' yang mengarah pada si...