tiba-tiba saja koma menjadi enggan untuk memberi jeda
lari, lari, menjauh dari setiap pemberhentian yang ada
mengais-ngais, “dimanakah Titik si pengakhir?
yang mengawali telah mati.”kemana harus lari?
didesak untuk berhenti namun masih ingin mencari
di mana? kemana?makna mana yang telah dikhianati?
degup kata mana yang dicuri?“akhir mana yang kamu ingin, Koma?”
“tidak ada akhir. titik.”Yogyakarta, 23/01/22
KAMU SEDANG MEMBACA
biar kutulis puisi jelek yang lain
Poetry[disarankan untuk membaca menggunakan ukuran font paling kecil] nanti akan kutulis puisi jelek yang lain. lusa mungkin akan menemukanku tercekik di trotoar oleh puisiku sendiri. copyright ©️ 2021