2. Menatapnya dalam diam

1.4K 111 13
                                    

Minggu pagi, Zayn telah membuat janji dengan ke 3 temanya, Dion, Rangga dan Rain.

Mereka adalah teman semasa SMA di tingkatan dan kelas yang sama. Hanya saja, Zayn dan Rain telah lama kenal semenjak kelas 1 di SMP. Sejak saat itu juga Zayn memiliki perasaan yang berbeda kepada Rain.

Laki laki tinggi berkulit kecokelatan yang memiliki nama lengkap Rainan Aldo Alfarezkan ini adalah sahabat Zayn. Laki laki itu berparas menawan, memiliki rambut berombak, tatapan mata yang tajam, dan memiliki otot yang menonjol pada lengannya.

(Identiknya Rain yaa dears! 💕)




.
.

Tok..tok.. suara pintu rumah Zayn diketuk.

''Zayn....Zayn...'' panggil Dion sembari mengetuk pintu rumah Zayn.

''Hey... kalian dah pada dateng, masuk dulu!"

''Haus gua, bawain minum napa!'' ucap Dion duduk di sofa ruang tamu Zayn.

Laki laki yang memiliki nama lengkap Ghani Dion ini memiliki perawakan hampir sama dengan Rain. Dia adalah seorang teman yang sangat menjaga hubungan baik antar sahabatnya. Meski terkadang jail dan suka ceplas ceplos, tapi Dion memiliki hati yang baik dan setia.

''Iya bentaran, nih mau gua ambilin'' ucap Zayn beranjak ke dapur.

''kebiasaan banget lo, baru aja sampe rumah orang udah minta minum, minta makan, minta ini, minta itu'' ucap Rangga sembari mengerutkan alis menatap Dion dengan tatapan kesal. Laki laki yang memiliki nama lengkap Reza Anggara ini adalah seorang laki laki yang dikenal sangat cuek, sedikit egois, berperawakan tinggi dan putih, meski sedikit egois, namun dia masih perduli dengan sahabat sahabatnya.

''Lah, siapa juga yang minta makan, minta ini itu....?" Sahutnya kesal

''Udah..udah, kalian berisik banget, diluar sana kalo mau berantem!'' sahut Rain menengahi.

''Ini minumnya udah dateng!'' sahut Zayn yang tiba tiba muncul dari arah dapur sambil membawa 4 botol sprite dingin dengan semangkuk keripik untuk disuguhkan kepada teman temanya.

''anggun banget kek perawan desa...'' Rain mengolok-olok Zayn yang membawa nampan minuman dan camilan itu. Zayn memang terlihat sangat berbeda dengan tiga temanya, bukan hanya Zayn yang paling pendek dan kecil, tapi Zayn juga terlihat lebih manis dan anggun dari pada ke tiga temanya yang terlihat sangar dan kekar.

''Baru tau kalo gua ini perawan?''

''siapa juga yang mau pacaran sama cowok anggun kek elo, tar malah saingan bedak'' ucap Dion lantang

Bukan Zayn tidak pernah menghiraukan kata kata temannya, tapi memang itulah adanya. Dan Zayn tidak pernah merasa kecewa atau sakit hati terhadap perkataan teman temanya. Bagi Zayn, itu adalah hal biasa.

Setelah puas minum dan makan, mereka ber empat mulai beranjak untuk meninggalkan rumah Zayn. Mereka berencana pergi ke sebuah tempat wisata yang tidak jauh dari Surabaya. Hanya sekedar me Refresh otak agak tidak terlalu jenuh dengan kehidupan mereka.

Mobil melaju kencang menuju rute tempat yang akan mereka kunjungi.

''Rain, kalo lo capek ntar gantian yg nyetir mobilnya, gantian sama Zayn, ha..ha..ha..ha'' ucap Dion usil.

''Kirain lo mau nawarin diri kampret!, Yaudah, ntar gue yg gantiin nyetirnya''

''Gausah, gue aja, lagian deket juga''

Dion yang duduk di bangku depan bersebelahan dengan Rain asyik memutar Radio mobil untuk mencari saluran musik yg enak didengar, sedangkan Rangga yg duduk di bangku belakang tepat dibelakang Rain kini sudah terlelap karena mengantuk sepanjang perjalanan, Zayn diam diam menatap Rain dari kaca depan yang memantulkan sebagian wajah Rain, menatapnya begitu lekat dan dalam, hanya terlihat sorot matanya yang tajam, baru saja beberapa detik Zayn menatapnya, Rain melihat kearah kaca, keduanya pun saling tatap sebelum akhirnya Zayn mengalihkan pandanganya ke sisi kaca mobil dan mengambil nafas dalam dalam.

Dalam hatinya dia berbisik ''Udah 12 tahun, masih aja gua deg deg'an anjirrrr...........'' sambil menggigit bibir dalamnya, jantung nya berdetak kencang.

''Udah sampek, bangun woy, bangun!!" teriakan Rain membangunkan teman temanya yang ketiduran sepanjang jalan.

''Huaaaa....." Dion menguap sangat dalam

"Jiihh...nafas lo bau njirrrr...." Rangga berkata dan menyumbat lubang hidungya.

Spontan Rain dan Zayn tertawa mendengar kata kata Rangga yang jelas mengolok olok Dion.

"Berisik!"

Mereka bergegas turun dari mobil dan menuju tempat wisata yang mereka kunjungi. Banyak wahana seru dan memacu adrenalin.

...

Tiga jam berlalu...

Rain dan Zayn yang sudah lelah menaiki berbagai wahana memutuskan untuk duduk dan beristirahat di sebuah kafe yang terdapat didalam area tempat wisata yang mereka kunjungi, sedangkan Dion dan Rangga masih asyik mencoba semua wahana.

"Mau pesen apa?" Tanya Rain pada si kecil Zayn

"Yang biasanya aja"

"Mbak, Cappucino cincau satu, Es kopi satu" Ucap Rain memesan minuman untuk mereka berdua.

Mereka berdua sangat mengenal satu sama lain, bahkan untuk makanan dan minuman favorit pun mereka saling tahu kesukaan masing masing.

Rain sibuk memainkan ponsel yang ada di genggaman tangannya, sedangkan Zayn yang terus diam-diam memandangi Rain hanya bisa mengagumi dalam hati.

Zayn kembali mengingat dua tahun lalu, saat mereka masih di bangku kuliah, dengan terang Zayn pernah mengungkapkan isi hatinya pada Rain.

Saat itu...

"Rain gue pengen ngomong sesuatu"

"Ngomong aja, kenapa?"

"Gue suka sama lo!"

"Hah?"

Tatapan bingung tersirat di wajah Rain.

"Gue beneran suka sama lo, dan gue ga bercanda" Zayn menegaskan perasaanya.

"Lo ga waras ya? Kita ini sama-sama cowok, gimana lo bisa suka sama gue? Lo mau ngerjain gue? Nggak lucu Zayn!"

"Perasaan seseorang itu gabisa ditebak Rain, inilah perasaan gue!"

Diam tanpa kata, dan Rain tidak pernah membicarakan kata apapun dua minggu setelah pengungkapan perasaan Zayn.

"apa gue salah jika gue cuma ingin dia tau tentang perasaan gue... ?" Ucap Zayn lirih, dia menangis bahkan takut kini dia akan kehilangan sahabatnya. Karena setelah dia mengatakan isi hatinya pada Rain, sikap Rain berubah.

.
.

Lamunannya sontak buyar ketika seseorang menepuk punggung Zayn dengan keras.

"Woy...ngelamun lo!" ucap Rangga yang datang penuh keringat setelah puas menaiki berbagai wahana di tempat itu.

Dalam diam Zayn memandangi wajah Rain yang masih sibuk memainkan ponsel genggamnya. Zayn berbisik dalam hati " Itu dua tahun lalu, dan gue bersyukur hubungan gue dan Rain masih baik-baik aja sampek sekarang, walaupun gue harus tetep nahan perasaan ini" Zayn menarik nafas panjang dan tersenyum kecut.
.
.
.



Kakak baik, minta fote dong... 😚

Rain Zayn ✓ [ Boys love Story ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang