Setelah berteman baik dengan Sean, aku menyadari bahwa musik dapat menyimpan memori. Terlepas dari genre musiknya, alunan yang menyenangkan atau sendu, adanya memori akan mengubah pandanganku pada musik itu. Setiap kali musik itu terputar, maka memo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Author's note. Please read!
Halo, aku kembali! <3
Aku mau kasih info tentang cerita ini sedikit. Sebenarnya, cerita ini memang udah dipublish dengan judul yang sama beberapa waktu lalu. Tapi aku merasa, ada beberapa yang kurang tepat di alur dan latar, jadi aku rombak ulang dan kuputuskan untuk aku unpublish. Maaf sebelumnya aku enggak pernah announce.
Aku rombak ulang alur cerita sampai ending, akhirnya dengan percaya diri aku post di notion dan kusebar linknya di twitter. Aku kurang bisa nge-track pembacaku di notion. Untuk kedua kalinya, ceritanya aku unpublish. Kuhapus postnya. Dan aku rombak lagi alur ceritanya.
Akhirnya, alur cerita yang ada sekarang, rombakan ketiga, aku tulis finalnya di wattpad. Aku sudah pikirkan matang-matang alur ceritanya. Semoga enggak ada perubahan lagi, dan aku bisa tulis sampai ending. Karena yang ada sekarang cuma konsep.
Terima kasih kepada para pembacaku, semoga kalian juga suka cerita ini! Happy reading!