-2-

10 5 6
                                    

Sekarang di kelas X IPS 1. Begitu Aqeela masuk dan berdiri di depan, semua siswa yang mayoritas adalah laki-laki, menjadi diam dan hening.

Siswa perempuan bisa di hitung dengan jari,

Sepuluh dengan Aqeela(?)

Pandangan mereka hanya menyorot seorang Aqeela Cherry Nuaini yang semakin di perhatikan, semakin manis. Ditambah wajahnya yang sedikit berisi dan tidak benar-benar tinggi.

Anak SD yang nyasar ke sekolah SMA? Mungkin itu arti di balik tatapan mereka saat ini.

"WOY! Udah liatnya" bentak Pak Nathan mengejutkan semua orang.

"Anjir si Bapa bikin urang scared" ucap Ken mengelus dadanya karena terkejut.

"Sunda ya sunda, Inggris ya Inggris..." sahut Rifki.

"You kenawhy sih hah syirik mulu jadi pipel?" Ken melototkan matanya ke Rifki.

"Terserah gue mo ngomong apa. Mulut gue ini"

"Ya udah terserah aing si mo ngomongnya gimana"

"Please diem lah sekali aja mah... Gue cape..." keluh Zoyvann sangat memohon.

"Gue udah pernah lakuin kalau sekali" Ghani menyahut.

"YAUDAH SETIAP HARI DIEM! GUE MOHON..." bentak Zoyvann kesal.

"Siapa loh mohon-mohon ama gue? Gue emak lo bukan" Ghani menyahut sambil menatap tajam.

"KETUA MURID!!"

"Udah jadi km aja blagu, apalagi ntar jadi presiden. Gue bunuh loh kalau songong"

"Siapa yang songong sih..."

Suasana hening sebentar membiarkan empat human bersuara. Entah itu si Zoyvann si km, Ken si Ketos, Rifki si wakil km atau si Ghani si paling pinter di kelas<lebih baik ketimbang yang lain meskipun cuman matematika, bahasa indonesia dan sosiologi doank yang gak merah alias selain pelajaran itu merah semua>

🎨

Di saat yang bersamaan, Rachel dan Malika datang dengan tatapan sorot saat melewat Aqeela dan Pak Nathan. Mereka berdua masuk begitu saja dan langsung duduk sambil menopang kaki di satu kaki lainnya di bangkunya.

Karena kehadiran dua gadis sok cantik dan paling kaya di SMA Harapan ini, semua orang yang berjumlah 38 sudah termasuk Aqeela dan Pak Nathan hanya menatapnya kosong. Mereka terlihat sedikit terkejut.

"Nih murid gak punya sopan santun banget sih sama gue anjim" batin Pak Nathan kesal.

Zoyvann, Ken, Rifki dan Ghani yang tadi sedang ribut tidak jelas jadi memperhatikan Rachel dan Malika di meja mereka.

Ya, meja di ujung kelas tempat dimana banyak godaan yang terkutuk. Pak Rendi bilang disanalah tempat para setan akan mengganggu para human-human biang kerok di kelas X IPS 1 untuk tidur.

Zoyvann, Jerry, Ken, Rifki, Ghani, Firhan, Wawan dan satu lagi, cowok yang ngakunya paling ganteng sejagad raya alam semesta, Abdul Canvas Akbar.

"Si Rahel sama si Malika songong amat sih... Orang mah masuk kelas salam atau ngapa gitu..." gerutu Ken memaju-majukan bibirnya 5cm.

"Ya biasa aja kali. Lo lagi gak endorse lipstik. Lagian namanya Rec-hel bukan Rahel" Rifki menyahut. Memancing Ken untuk melototkan matanya yang sipit lagi.

Ya, mereka bacot lagi...

"Sama aja dibacanya kan?"

"Beda kelesss..."

Painting From The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang