Prolog

19 6 2
                                    

Aku dan dia saling mencintai tetapi mengapa Tuhan tidak merestui ku, mengapa Kau harus merebutnya dariku.

Aku menangis di pojokan berharap lelaki itu kembali ke pelukanku.

Aku menyesal telah mengucapkan kata-kata itu padanya, dan berharap waktu bisa diputar kembali, tetapi aku tak bisa mewujudkannya.

Aku ingin mengungkap isi hatiku yang sebenarnya bahwa aku sangat mencintainya walau kita seiman tetapi tak seamin.

Aku rela melakukan apa saja untukmu tetapi jangan kau tinggalkan aku sendiri.

Aku tak bisa apa-apa tanpamu, aku sangat takut saat tak berada di sisimu.

Bagaimana nasibku ini, aku bingung harus berbuat apa.

Apa aku harus menyusulmu, tidak tidak tidak pikiran macam apa itu.

Oh SH**T tissue ku habis bagaimana ini, mataku sangat bengkak seperti di tonjok orang, besok aku masih harus kuliah lagi!
Jika orang-orang sekelas ku menanyakannya aku harus jawab apa.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam, aku harus segera tidur dan segera melupakan kejadian di rumah sakit itu.

Haruskah aku menghitung domba supaya cepat tidur?

Dan apakah hidupku akan berakhir happy ending?

Jika kalian kepo dengan ceritanya jangan lupa vote ya, update setiap Senin pukul 22.00

Terimakasih 🙌🏻

-Picture by pinterest-

I just wanna be happier Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang