I just wanna be happier

Ep 1 - Pertemuan Pertama

Mama: "Kak tolong nanti belanja di superinggris ya, nanti mama kasih listnya."

Jihan: "Kenapa gak adek aja sih ma, adek kan juga bisa naik motor."

Mama: "Kak adek lagi sekolah, nanti kalau belajarnya terganggu gimana?"

Jihan: "Mama lupa ya kalau kakak juga lagi kuliah, tapi ya udah ngalah aja deh demi adek tercinta," (sambil melirik dengan muka sinis ke adek)

Jihan: "Tapi habis kakak selesai ngerjain tugas ya ma."

Mama: "Jangan lama-lama ya kak, ini bahan yang mau dibeli, buat bahan ketering."

Jihan: "Iya maaaaaa."

* Selesainya mengerjakan tugas kuliah *

Kakak: "Mama, kakak udah selesai, kakak berangkat ya."

Mama: "Ini listnya, hati-hati di jalan dan jangan sampai ada yang kelupaan."

Kakak: "Iya ma."

*Sesampainya di superinggris*

Jihan: "Aduh...sereal ada di mana ya, gak ketemu-ketemu." (sambil berkeliling-liling dengan muka cemas takut dimarahi mama)

Jihan: "Nah ketemu, ta tapi kok ngambilnya susah ya, kenapa harus ditaruh di rak atas sih, tidak ramah bintang 1 buat orang yang pendek."

Jihan sedang berusaha mengambil sereal itu tetapi susah sekali untuk didapat, tiba-tiba...

Ada seorang lelaki mengambil sereal itu, Jihan pun terdiam sejenak alias ngebug sebentar dan perlahan membalikkan badan.

Jihan: "Oi itu punyaku, seenaknya aja ambil barang orang!" (berbicara dengan nada yang agak lantang)

?: "Kalau barangnya masih ada di tempat, berarti masih milik market nya lah, makanya tinggiin badan biar bisa ngambil, karena aku baik jadi nih buat mu aja, aku duluan ya, bye bocil."

Jihan: "Oiiiii aku udah kuliah kalikkk, awas aja nanti kalau ketemu lagi!"

Jihan sangat kesal pada cowok itu dan berharap bisa bertemu kembali untuk balas dendam.

*Selesai berbelanja*

Jihan: "Siapa sih cowok tadi nyeselin banget kenal aja gak, seenaknya manggil-manggil bocil, tungguin aja tu cowok bakal aku bales, bakal tak panggil ajeossi." (mengomel dengan suara kecil sambil mengendarai motor)

*Ajeossi: lelaki tua atau paman dalam bahasa Korea

Pandangan pengendara motor lainnya tertuju pada Jihan tetapi dia tidak peduli terhadap hal itu dan tetap meneruskan omelannya pada cowok tersebut.

*Sesampainya di rumah*

Jihan: "Ma, ini belanjaannya taruh dimana?"