- 7 -

1.9K 235 18
                                    

-Perjanjian Hati-

Senja bergelayut berganti malam,
Begitupun rasa hatiku kepadamu

Tiba-tiba kusadari,
Aku takut kalau kau jadi tak ada,
aku takut untuk kehilanganmu

Wahai kau,
sosok yang tak terdeskripsikan oleh hatiku

***

Renjun tertegun begitu menyadari kata-kata Jaehyun. Benar juga, sejak awal alasan utama mereka menikah adalah demi menjaga perasaan Victoria. Setelah beliau pergi tidak ada lagi alasan yang membuat mereka harus mempertahankan pernikahan ini.

Tapi Renjun teringat akan Chenle yang mempercayakan Jaehyun padanya, kepada Jisung yang akhirnya percaya jika mereka berdua saling mencintai. Dan kepada ibunya yang begitu berbahagia karena Renjun akhirnya bisa menyembuhkan luka hati dan bertemu dengan jodohnya. Bagaimana perasaan mereka semua kalau menyadari bahwa Renjun telah membohongi mereka?

Jaehyun berdehem pelan menyadarkan Renjun dari lamunannya,

"Tapi tentu saja kita tidak bisa gegabah dengan mengakhiri pernikahan ini..."

Jaehyun menatap Renjun dalam-dalam, "Selain karena pernikahan ini baru sebentar, kita juga harus bisa memberikan alasan yang tepat kenapa kita berpisah. Jadi sementara ini, mungkin kita harus bertoleransi dan melanjutkan sandiwara pernikahan ini. Kau tidak keberatan kan Ren?"

Renjun tercenung, sebenarnya melanjutkan sandiwara pernikahan ini terasa memberatkan untuknya. Tapi membayangkan bercerai diusia pernikahan yang masih sangat muda, belum lagi menjelaskan kepada semua orang terasa lebih berat. Renjun juga yakin bahwa berpura-pura melanjutkan pernikahan ini adalah yang terbaik,

"Ya, mungkin kita bisa menjalani seperti ini dulu sampai kita bisa menemukan alasan dan waktu yang tepat untuk berpisah."

Jaehyun menganggukkan kepalanya, lalu tersenyum miring,

"Lagipula sepertinya kita terlihat nyaman dalam menjalani pernikahan ini." senyumnya berubah menggoda,

"Aku takut jika nantinya pernikahan kita sudah berjalan selama bertahun-tahun dan tetap belum menemukan alasan untuk berpisah. Bagaimana kalau kita jalani saja pernikahan yang sesungguhnya?"

Renjun membelalakkan mata dan menatap Jaehyun dengan marah, "Hentikan candaanmu itu."

"Aku tidak bercanda." senyum Jaehyun berubah sensual,

"Kupikir aku cukup bisa menerima jika harus memiliki istri sepertimu, dalam hal yang sebenarnya."

Wajah Renjun menjadi merah padam ketika berhasil mencerna kata-kata Jaehyun, lelaki ini benar-benar kurang ajar dan tidak tahu sopan santun. Kalau memang Renjun memiliki impian tentang seorang suami, pasti dia bukan tipe lelaki seperti Jaehyun.

***


"Pakaian baru untukmu sudah datang." Jaehyun yang sedang membaca buku di atas ranjang mengedikkan dagunya ke arah lemari, "Cobalah."

Renjun yang baru memasuki kamar mengernyit bingung. Pakaian baru? Untuk apa? Hari ini sudah hampir tiga minggu setelah kepergian Victoria. Awalnya semua terasa berat bagi mereka di rumah ini. Chenle masih sering menangis sendirian, untungnya Jisung sering mengunjungi dan menguatkannya, hingga bisa membuatnya tersenyum dan tertawa sedikit.

Sementara Jaehyun masih tetap sama. Selain kerapuhannya yang ditunjukkan kepada Renjun malam itu, Jaehyun masih luar biasa dingin dan kaku. Tetap mengenakan topeng yang sama, topeng datar dan tanpa emosi miliknya.

Perjanjian Hati [JaeRen] - [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang