"Aku menunggu sendirian sambil menahan nafas, hampir menangis. Aku masih muda tapi tidak bisa menanganinya"
Di sebuah ruang rawat vip rumah sakit, seorang prempuan duduk termenung diatas kursi roda, Selang infus masih terpasang dilengan nya.
Hampir setiap hari ia duduk termenung tanpa kata, tanpa tatapan mata yang hidup kosong tanpa arti.Matanya menerawang jauh, entah apa yang sedang ia pikirkan di saat terdiam dan memandang ke arah jendela.
Di hari yang berbeda prempuan itu terlihat duduk di bangku taman dan tidak jauh darinya seorang perawat menemaninya, masih dalam kondisi yang sama dan tidak jauh berbeda.Ia tetap diam tanpa mau bicara apapun, ia seprti menunggu dan terus menunggu tanpa tahu siapa yang akan datang menemui nya nanti.
Terkadang mata nya terlihat memerah, nafasnya tercekat menahan sesak di dada seakan tidak lagi tertahankan."Kenapa kau yang harus pergi ? Kenapa bukan aku saja." Yuju membatin
Seorang prempuan usia 40an datang menghampiri dan duduk di sebelah prempuan itu, tersenyum lembut dengan wajah yang nampak sendu.
Tangan halus yang mulai mengelus lembut penuh sayang rambut panjang yang terurai milik prempuan itu, namun tidak ada reaksi apapun yang di berikan prempuan itu, ia tetap dalam kondisi yang sama."Yuju~ah, apa kau tidak lelah terus seprti ini, YoungHoon akan bersedih jika melihat mu terus seprti ini. Apa yang terjadi bukan kesalahan mu Yuju~ah"
Lirih prempuan itu pada Yuju, dengan suara yang bergetar menahan tangisan nya.
Tangis Yuju pecah saat mendengar perkataan prempuan itu, dada nya kembali terasa sangat sesak.
Semakin ia berusaha untuk menerimanya semakin hancur pula hati nya, kenyataan pahit yang tiba - tiba menimpa nya membuat ia kehilangan semangat hidup nya.Eomma, prempuan itu adalah ibu nya YoungHoon. Yuju yang yatim piatu sejak usia 10 tahun merasa sangat senang bisa mengenal Eomma YoungHoon bahkan sangat dekat dengan nya, Eomma YoungHoon sudah menganggap Yuju sebagai anak nya sendiri bahkan lebih dekat lagi setelah YoungHoon dan Yuju berkencan.
Eomma yang melihat tubuh Yuju bergetar segera memeluk Yuju dengan penuh kasih memberikan kekuatan nya untuk Yuju, ia memeluk sangat erat.
Tangan halusnya terus mengelus kepala Yuju dan menepuk punggung Yuju untuk menenangkan tangis Yuju."Tidak apa ‐ apa menangislah jangan menanggung nya sendiri, kau masih punya eomma Yuju ~ah"
Tidak ada balasan atau perkataan yang Yuju keluarkan ia masih sama meski Yuju menangis tapi tidak merespon apa yang di lakukan Eomma.
Bersambung ~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Replacement Heart (Bye)
FanfictionJudu : Reflacement Heart (Bye) Penulis : iana 🥰 Setatus : On Going Gendre : Hurt, Sad Romans Ret : 15+ Blurd : Kehilangan seseorang yang sangat berharga dalam hidup kita sangatlah menyakitkan, tapi bukan berarti kita kehilangan segal...