Sudah seminggu lebih Johnny dan Taeyong mengacuhkan Doyoung.Doyoung sangat sedih dan terluka, ia berpikir mengapa Johnny dan Taeyong seperti itu padanya.
Apa karena masalah anak siapa yang sedang iya kandung sekarang?
Menapa mereka memperebutkanya?
Yang pastinya juga ini juga anak mereka.Bahkan kemarin, Doyoung melihat Taeyong sedang jalan bersama yeoja lain. Entah itu siapa Ia tak tahu, tapi Doyoung lihat mereka sangat mesra sekali.
Lalu waktu Doyoung ke kantornya Johnny untuk menghantarkan makanan. Doyoung melihat dengan matanya sendiri, Johnny yang sedang berciuman dengan salah satu pegawainya yang menurutnya sexy itu.
Apa semarah itu mereka padanya? sampai berani bermain di belakang seperti itu?
Doyoung kecewa dengan kedua suaminya ini, kenapa mereka sampai melakukan itu? Bayi ini juga anak mereka.. Kenapa mereka memperebutkanya?
Doyoung sudah mengingatkan mereka dulu, tapi mereka sendiri yang bersikeras mau menikahinya dan akhirnya kini semuanya kacau.
Apa semua ini benar benar berakhir dan tidak bisa di bicarakan baik baik?
Doyoung duduk melamun menatap makanan yang selalu ia masak banyak yang akan berakhir di tong sampah.
Makanan itu selalu sisa, Kareana Doyoung berharap Johnny dan Taeyong akan pulang dan menghabiskanya.
Doyoung sangat ingat sekali kalau kedua suaminya itu memiliki porsi makan yang besar.
Doyoung mengingat betapa hebohnya ketiga suaminya itu saat makan bersama di meja makan dulu..
Lamunan Doyoung buyar saat mendengar Suara bel rumah berbunyi.
Ia melangkah mendekati pintu dengan riang berharap itu adalah Suaminya yang akhir akhir ini mengacuhkanya.
"Taeyong kau akhirnya pulang"
Kata Doyoung tersenyum manis menutupi rasa kekecewaanya, ia bahagia Taeyong sudah pulang dan berharap semoga ini adalah tanda yang baik."Doyoung ada yang ingin aku bicara sama kamu" kata Taeyong sambil memberikan map yang isinya entah apa.
"Masuk dulu Taeyong" pinta Doyoung ini sudah seminggu Taeyong tidak pulang.
"Tidak.. aku hanya ingin memberikan itu" tolak Taeyong.
Doyoung menerima map itu dan membukanya.
Ia sangat terkejut dan sakit hati.
"Su...surat cerai?" Kata Doyoung terbata
"iya aku ingin kita berpisah" Taeyong berbicara tanpa menatap Doyoung
"Kenapa?" Tanya Doyoung pelan.
"kurasa kita tak bisa seperti ini.. Aku juga ingin memiliki istri sendiri dan yang pasti hanya mengandung anak ku saja" Jawab Taeyong
Doyoung memundurkan langkahnya ketika mendengar jawabsn Taeyong.
Lalu Doyoung memegangi perutnya yang tiba tiba terasa keram.
"Aaghh" Rintih Doyoung kesakitan
Taeyong melihat Doyoung miris
"Sdahlah Doyoung,aku harus pulang, aku kesini hanya ingin memberikan itu saja, kalo begitu aku pergi..."
Taeyong langsung melangkah kaki keluar dari rumah.
"Taeyong kamu mau pulang kemana? ini rumahmu juga..." lirih Doyoung.
Taeyong tak menghiraukannya dan langsung pergi.
Doyoung langsung terduduk di sofa sambil memegangi perutnya yang semakin keram
"hiks... hiks.... hiks..."
Doyoung akhirnya tidak kuat menangis.
Hatinya sangat sakit..
Di depan rumah Taeyong menelfon Jaehyun.
"Cepat pulang Doyoung kesakitan"
"Baby, kamu kenapa?"
Tanya Jaehyun ketika memasuki rumah dan melihat Doyoung yang masih terisak dengan pandangan kosong kedepan.
"Hiks... hiks... Jae kenapa jadi seperti ini? hiks..."
Doyoung kembali menangis, kali ini malah semakin keras.
Jaehyun memeluk Doyoung dari samping.
"Taeyong...hikss Taeyong ingin menceraikanku..."
Adu Doyoung sambil terisak"APA!!!" Kata Jaehyun terkejut.
Saat ini Doyoung tengah tidur di pelukan Jaehyun, mungkin efek karena kelelahan setelah menangis tadi.
Jaehyun menggendong Doyoung ke kamarnya dan diletakkannya Doyoung perlahan di ranjang.
Jaehyun mengusap-usap perut Doyoung yang masih rata itu, lalu menatap miris wajah Doyoung yang pucat.
"Mereka itu benar benar ya!" Geram Jaehyun lalu melangkah keluar meninggalkan Doyoung yang telelap itu.
"Ku pikir kalian itu keterlaluan!"
Kata Jaehyun kepada Taeyong dan JohnnySaat ini mereka bertiga sedang berada di kantornya Johnny.
"Entahlah kupikir ini yang terbaikk"
Kata Taeyong menatap Jaehyun"Tapi dengan cerai itu menurutku keteraluan, kalian tidak tau kan keadaan Doyoung sekarang? " Kata Jaehyun kesal, ia jelas sangat mengetahui kondisi Doyoung sekarang, apalagi dirinya adalah dokter.
"Bagaimana keadaan Doyoung? baik kan?" Tanya Johnny
"Tidak!!"
Johnny dan Taeyong hanya bisa menghelang nafasnya gusar. Mungkin saja mereka berpikir karena terlalu keterlaluan..
"Doyoung kok sarapannya tidak di makan?" Jaehyun melihat sarapan Doyoung yang tak tersentuh itu.
"aku tidak nafsu makan Jae.." Ujar Doyoung lemah
"Jangan gitu dong... ingat Aegi..."
Jaehyun meraih sendok Doyoung dan mencoba menyuapkanya.Doyoung menipis kasar tangan Jaehyun. "aku tidak mau makan Jae! " jawab doyoung dengan intonasi Doyoung tinggi.
"Aku tidak mau makan kalau tidak ada Johnny dan Taeyong.."
Ujar Doyoung melemah.Jaehyun lalu menghelang nafasnya
"Nanti aku akan menyuruh mereka pulang. Tapi kau harus makan dulu ne...." Bujuk Jaehyun"Doyoung kasih Aegi kelaparan"
Kata Jaehyun yang melihat Doyoung dari tadi tidak bergeming"Makan ne?" Kata Jaehyun lembut.
Doyoung pun lalu mengangguk.
Ia sadar, Ia tidak boleh egois karena ada nyawa yang bergantung padanya saat ini.Jaehyun dengan telaten menyuapi Doyoung sampai piringnya bersih kemudian memberikannya minum.
"Bertahanlah sebentar lagi Doyoung..." batin Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Husbands
FanfictionKeseharian Doyoung bersama ketiga suaminya yang mesum. JAEDO TAEDO JOHNDO BxB Yaoi Mpreg? Hmmm maybe Remake dari karya kak @Leonuna. Remake ini sudah mendapatkan Izin. Dan selamat membaca... 1# Jaedo 21/12/17 2# Jaedo 21/12/18 1# Taedo 21/12...