Part 11

2.9K 278 33
                                    

"Euugh..."

Doyoung terbangun dari tidurnya, ia melirik jam dinding yang tepat di atas ranjangnya.

"Sudah jam 10 malam ternyata" gumamnya, lama juga ia tidur.

Ia beranjak menuju dapur
Untuk minum tenggorokanya terasa sangat kering mungkin efek dari tadi ia menangis.

Keadaan rumah sangat sunyi, tak seperti dulu yang mana ada teriakan terikan Johnny, Taeyong dan Jaehyun yang saling sahut sahutan.

Menghelang nafasnya berat
"Kemana Jaehyun, dia bahkan tak menyusul dan tak mencoba menjelaskan apa-apa...."
Lenguh Doyoung.

Doyoung merosot terduduk di lantai dapur dengan memeluk lutut nya sendiri menenggelamkan wajahnya ke lipatan pahanya, dan
Ia kembali menangis.

Dadanya terasa sakit

"Hiks.. hikss..."

Entah sudah berapa lama Doyoung menangis akhirnya iya memutuskan untuk kembali kekamar ia lelah.

Untunglah setelah pulang dari taman Doyoung langsung makan karena ia tak ingin anaknya kelaparan di dalam sana, bagaimanapun anaknya sekarang tanggung jawabnya.

Ya hanya dia.

Para suaminya bahkan tak peduki dengan keadaannya apalagi anaknya.

Doyoung sudah tak peduli kalau mereka mau menceraikanya, karena Doyoung sudah lelah. Ia hanya seperti orang bodoh yang menunggu ketidakpastian dan keegoisan mereka.

























































































Doyoung yang sedang tiduran dengan bantal yang diletakan ke kepala ranjang. Ia mengelus perutnya dengan sayang dan bersiap untuk tidur.

Hingga suara ledakan mengagetkannya, suara itu berasal dari taman belakang rumahnya.

Doyoung berjalan kearah balkon kamar dan ia terkejut melihat ledakan kembang api yang bertebaran di langit malam belakang rumahnya.

Terlihat sangat indah....

Ah bahkan begitu indah...


















"HAPPY BIRTHDAY MOMMY!!"
Teriak Johnny dan Taeyong dari bawah

Doyoung langsung menoleh ke bawah menatap Taeyong dan Johnny yang
tersenyum manis ke arahnya dengan membawa sebuket bunga di masing masing tangan mereka.

"Hiks..."
Bukannya senang, Doyoung malah menangis.

Apakah selama ini ia kena prank?

Jika ini mimpi, tolong jangan bangunkan dirinya.

Bahkan lupaa hari ulang tahunnya sendiri.

Dan suami suaminya mengerjainya
dengan sangat tega.

"Happy birthday mommy"
Kata Jaehyun memasuki kamar dengan membawa kue tart di kedua tangannya

Doyoung menoleh ke belakangnya
"Hiks... jahat... hiks..."

Doyoung menangis sambil memukuli Jaehyun yang telah ada di hadapannya ini.

"Ah ahh sayang maaf ya.... ini rencana Johnny dan Taeyong"
Jaehyun mencoba menghidar dari pukulan Doyoung.

"Bodoh! kau juga sama saja Jae!"
Kesal Doyoung.

Ia berusaha menghapus jejak jejak air di matanya dengan kasar.

"Mianhae baby aku hanya menjalankan skenario dari mereka"
Bela Jaehyun.

Jaehyun tertawa jahat dalam hati karena sudah berhasil mengumpankan dua sahabatnya itu.

"Jahat!"
Rengek Doyoung

"Sudah sudah... ayo kita turun sayang yang lain sudah menunggu di bawah"
Jaehyun menggandeng tangan Doyoung menuju halaman belakang.

Sampai disana, ia kaget ternyata sudah ramai sekali ada Johnny, Taeyong dan para mertuanya serta teman teman mereka, ada pasangan KunTen dan YuWin.

Halaman belakang ini sudah berubah penjadi tempat pesta yang sederhana.
Doyoung tidak tau sejak kapan mereka mempersiapkanya.

Tadi pagi Doyoung baru dari sini dan semua ini belum ada.

Mungkin mereka mengerjakan ini ketika dirinya tidur tadi.

"HAPPY BIRTHDAY... HAPPY BIRTHDAY... HAPPY BIRTHDAY DOYOUNG..."
mereka menyanyikan lagu selamat ulang tahun ke Doyoung sambil bertepuk tangan meriah.

Doyoung sungguh terharuu

"Tiup ini dulu sayang"
Taeyong mengarahkan kue ulang tahun yang iya pegang dengan lilin angka 25.

"Jangan lupa wish nya baby"
Sahut Johnny

Doyoung mentap datar ke arah Taeyong dan Johnny, tapi iya tetap meniup lilin itu tak lupa berdoa semoga semuanya akan baik baik saja dan dirinya serta keluarganya selalu bahagia.

"Selamat ulang tahun ya Doyoungie.."
Kata para mertuanya dan memeluk Doyoung bergantian.

"Iya maksih Appa... Eomma..."
Doyoung membalas pelukan mereka


"Doyoung maafkan kita.." Johnny dan Taeyong mendekat sambil menyerahkan buket.


Doyoung mendengus kesal "Tidak mau!" ia melipat tanganya di dada.


"Mau apa? Akan kami berikan sebagai permintaan maaf" Ujar Taeyong berharap Doyoung akan luluh.


"Ceraikan aja sayang..." Celetuk Jaehyun yang tiba tiba muncul, Johnny dan Taeyong sontak melotot dan berteriak "Tidak!"


"Ide bagus Jae!" Ujar Doyoung, Jaehyun tersenyum sedangkan dua orang lainya cemas kalau mereka benar benar diceraikan.

"Tapi bukan mereka berdua saja.. kau juga Jae!" peringat Doyoung dan menatap Jaehyun tajam.


"Sudahlah... Aku malas dekat-dekat dengan kalian" Doyoung lalu menjauh bergabung bersama pasangan lainya itu.































Acara malam ini makin meriah mereka berpesta melupakan masalah dunia dan mungkin akan berakhir lama karena besoknya juga hari libur. Sehingga para pasangan muda itu memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.

Berbeda denga para orang tua yang sudah masuk kerumah sejak sejam yang lalu.

Akan tetapi, Doyoung tiba tiba merasa pusing di kepalanya. kemudian ia oleng dan pingsan.

Johnny yang sedari tadi memang memperhatikan Doyoung langsung menangkap tubuh Istrinya itu yang tiba tiba ambruk.

"DOYOUNG!!......."










































"Bagaimana keadaan Doyoung Ten?"
Tanya Taeyong kawatir ketika masuk ke kamar melihat Doyoung yang masih pingsan itu.

Karena Ten juga seorang dokter, lebih tepatnya dokter kandungan.

Jaehyun yang terkejut melihat Doyoung pingsan ikut panik sampai Ia tidak bisa menangani Doyoung dengan benar. Dan akhirnya Ten yang turun tangan.

Ten menatap ketiga suami temannya ini, ia menghela nafas pelan sebelum berkata.

"Doyoung tak apa, ia hanya kelelahan saja tapi..

"Tapi apa Ten?"
Tanya Johnny penasaran

"Maaf kalian kehilangan calon anak kalian.. Doyoung keguguran.."
Ujar Ten lirih, Ia bahkan tak sanggup lagi bicara.

Three HusbandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang