JJ & Secret admirer

17 8 9
                                    

Happy reading ^▽^

Anina baru sampai di sekolah, lebih tepatnya di depan gerbang sekolah.

"Bapak bukain pak!" Gadis itu terlambat datang ke sekolah. "Bapak!"

Satpam penjaga sekolah yang dari tadi dipanggil itu pura-pura tidak mendengar, ia malah asik sarapan pagi. Nyeruput kopi sambil makan gorengnya Mbak Dewi.

Ah iya, Mbak Dewi ini yang jual makanan di kantin, beliau masih muda makanya Nade demen.

Terdengar suara motor lain dari belakang, ah sepertinya bukan hanya Anina sendiri yang terlambat.

"TUH KAN UDAH DITUTUP GERBANGNYA"

"Berisik Na!" Bagaimana tidak, temennya teriak tepat disamping dirinya.

Anina kaget melihat mereka bertiga ikut terlambat juga, seharusnya mereka sudah sampai daritadi, Nina kan terlambat karena mau fotocopy dulu kebetulan pula tempat fotocopy itu rame.

"Lah kalian kok bisa telat?"

"Ini motornya si Chandra pecah ban tadi, nampal dulu kita" jawab Nade, Anina hanya mengangguk menanggapi.

"Eh begimana nih, kita kagak bisa masuk"

"Ya bagus berarti kita bisa bolos"

"Pantesan lu bego Na, yang lu pikirin bolos Mulu" yang mempunyai nama lengkap Pangestu Nardewa itu hanya merotasikan kedua bola matanya. "Eh Ren mikir atuh ini kita harus begimana"

"Bentar, ini lagi mikir"

5 menit di tunggu tidak dapat pemikiran apapun supaya bisa masuk ke dalam sekolah. "Ah gak bisa mikir, belum makan gue"

"Yeuuu elu mah..,udahlah manjat aja kita"

Tukk!

Chandra memukul kepala Nardewa "jangan bego, bisa ketahuan kita sama anak osis"

"Kita kan ada Jendral"

"Lu mikir dong si jendral kayak apaan orangnya, mau kita temen dia juga bakal tetep kena hukum kita"

Kalian tahu Jendral itu sangat menuruti peraturan sekolah, jika dibandingkan dengan mereka bertiga pakaian Jendral lebih rapi bersih seperti baru. Jendral selalu datang pagi sekali bahkan siswa siswi belum ada yang datang dia sudah datang duluan.

"Hadeh kalian itu bukannya cari solusi malah ribut" Anina mulai jengah dengan keributan ini.

"Emang lu punya solusi?"

"Emmm" Anina hanya menggumam kemudian ia mengeluarkan secarik kertas menulis sesuatu disana.

"Ngapain lu?"

Setelah menulis disana ia kemudian mendekat ke arah pagar memanggil pak satpam yang masih asik mengunyah makanan.

"Pak, udah punya pacar belom?" Chandra,Rendi,dan Nardewa kaget mendengar ucapan gadis itu, apa jangan-jangan ia mau menawarkan diri untuk berpacaran dengan satpam? Ah yang benar aja.

"Anina!" Panggil Rendi, namun dihiraukan oleh Anina.

"Pak udah punya pacar belum pak?" Tanya dia lagi. "Saya punya kenalan pak,cantik orangnya"

"Tau apa kamu soal begituan!" Sepertinya satpam itu mulai tertarik dengan pembicaraan Anina.

"Ih ya tau atuh bapak ganteng, mau gak nih?" Anina menaik turunkan alisnya menatap satpam itu.

"Ini serius dia cantik banget, bodynya udah kayak gitar spanyol, janda muda anak satu! Orang kaya dia pak, mobilnya banyak dirumah" Rendi Chandra dan Nardewa terperangah melihat gadis itu menghasut menggunakan cara seperti ini.

Rendi and 30 days : love missionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang