pendekatan

5 3 4
                                    


Rendi
Good morning Anin..
Udah makan?Jngn lupa minum.

Anina
Ya, pagi

Rendi
Mau ketemu?
Ayo jalan-jalan.
Mumpung libur.

Anina
Males

Rendi
Bagus deh, gue cuman
Basa-basi doang tadi.

Anina
Oh, jadi Lo gak serius

Rendi
Kenapa? mau diseriusin?

Anina
Gak tuh

Rendi
Ninn...
Percaya gak?

Anina
Hah?

Rendi
Lo bakal jatuh cinta sama gue
Dalam waktu dekat ini

Anina
In your imagination!🙄

Rendi
Hahaha.
30 hari Nin.

Anina
Apanya 30 hari?

Rendi
Dalam waktu 30 hari gue bakal
Buat Lo jatuh cinta sama gue.

Anina
......
Ya
Semangat
💪💪💪

Keesokkan harinya..

Ting tong

Ting tong

Ceklek

"Ngapain Lo pagi-pagi kesini?" Rendi tersenyum sembari menyerahkan kantong plastik berisi bubur dan susu kotak ke Anina.

"Mau ngasih ini,heheh.... Betewe, selamat pagi Anina" senyumnya sumringah.

"Ya, pagi" jawab jutek Anina.

"SIAPA DEK YANG DATENG??" Teriak Jordan dari dapur. "Remaja masjid! Lagi bagi-bagi sarapan!" Balas Anina dengan teriakan.

Blamm

Pintu ditutup kasar.

"Haloo selamat siang" sapa Rendi menyamakan jalannya dengan Anina.

"Ini, udah mau sore Ren"

"Oh iya, hahaha" Anina berhenti berjalan mengusap wajahnya kasar "ngapain sih Lo masih disini? Lo kan gak ada ekskul"

"Cie perhatian banget sampe tau kalo gue gak ada ekskul hari ini" Anina menatap Rendi dengan alis terangkat.

"Lo kan emang gak pernah ikut ekskul! Gak usah kepedean!"

"Tapi tetep aja perhatian, soalnya Lo tau kalo gue gak pernah ikut ekskul. Ayo ngaku! Lo pasti sering perhatiin gue kan selama ini!"

"Lo—"

"Harusnya Lo ngomong dari awal aja kalo sering perhatiin gue"

"Gak—"

"Suka kan Lo sama gue?"

"Ap—"

"Ayo pacaran!"

"Goblok! Gue mau ngomong dipotong Mulu! Apaan pacaran pacaran, gue gak mau pacaran sama Lo!" Sentak Anina kasar "yaudah maaf, ayo ngomong. Sekarang udah gak gue potong lagi kok"

Anina tak habis pikir dengan kelakuan Rendi ini, kenapa dia jadi berubah! Kenapa dia yang kemarin kayak cowok pendiem jadi begini!

"Kok malah diem?"

"Gue mau pulang"

"Ayo gue anter"

"Gak usah"

"Ih ayoo"

"Apaansih, gak usah!"

Mereka terus berdebat disepanjang koridor tentang Anina yang tidak mau di antar pulang dan Rendi yang terus memaksa, hingga sampai di loker milik Anina.

Anina membuka loker miliknya menaruh buku absen ekskul teater miliknya. Catatan sticky note milik Rendi masih banyak disana, sengaja tidak Anina buang.

Tunggu dulu...

J siapa? Rendi selalu pakek inisial ini kalo ngasih sesuatu di loker miliknya.

"Oh, jadi Lo masih nyimpen sticky note bekas gue nihh.... Kalo bunga nya gimana? Disimpen gak?"

" J ini siapa?" Ucap Anina, gak peduli dengan pertanyaan Rendi sebelumnya.

" Hah, J ?" Rendi malah ikut bingung "inisial yang ada di sticky note ini" jelas Anina.

"Ohh, itu nama gue"

"Nama Lo? Emang nama lengkap Lo siapa?" Rendi yang ditanyai nama lengkap itu berdehem jaim "mau tau atau mau tauuuuu bangeeeettt"

"Mau tau"

"Harusnya jawab mau tau banget"

"Mau tau banget"

"Yang panjang dong!"

"Mau tauuuuu bangeeeettt" Rendi tertawa kecil sambil mengusak rambut Anina pelan karena berhasil menjahili gadis itu.

"Lucu..." Ujar Rendi

"...."

"Cie Salting ya?"

"Ckk, apaan sih, cepet kasih tau!" Rendi sedikit membungkuk menjajarkan tinggi badannya dengan tinggi badan Anina. Kemudian ia dekatkan mulutnya ke telinga sebelah kanan Anina.

Rendi menghela nafas disana

"Gue kasih tau, tapi ada syaratnya"

"Apa?"

"Boleh atau enggak?" Rendi memundurkan sedikit kepalanya menatap wajah Anina.

"Boleh, yaudah apa syaratnya?" Anina sudah terlanjur kepo entah terserah syaratnya apa, intinya kasih tau dulu nama Lo!

"Nanti aja gue kasih tau. Karena Lo udah ngomong boleh, jadi gue kasih tau nama lengkap gue"

"Yaudah cepet" Rendi kembali mendekatkan mulutnya ke telinga Anina. "Rendi Joendra Pagenta. Itu nama lengkap gue" Rendi kembali berdiri dengan posisi tegap.

"Terus, kenapa name tag Lo cuman Rendi?" Tanya Anina sambil menunjuk name tag yang terpasang di baju Rendi.

"Sengaja, biar enak aja diliat"

"Ohhh.... Ternyata gak semenarik itu"

"Apanya?"

"Nama Lo!"

"Hahaha, emang. Karena yang menarik itu cuman Lo doang" Anina terdiam mendengar ucapan chesy dari Rendi "ayo deh gue anter pulang"

"Itu syaratnya?"

"Bukan. Belum saatnya gue kasih tau"

 Belum saatnya gue kasih tau"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rendi and 30 days : love missionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang