19.Pucat

114 2 0
                                    

Hai ini 19
Selamat membaca

Kita sekarang lagi fokus ke masalahnya Adelard ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kita sekarang lagi fokus ke masalahnya Adelard ya

Btw ini chap 19 dan angka 19 itu tanggal ulang tahun aku loh, haha ngasih tau aja sih

***

Di sekolah

Adelard berangkat kesekolah pagi-pagi sekali, keadaan sekolah masih sangat sepi untung saja satpam sekolah sudah membukakan gerbang, jadi Adelard tidak perlu menunggu untuk dibukakan gerbang.

Hawa dingin di pagi hari membuat tubuh Adelard menggigil.

"gila dingin banget, tau gitu gak usah berangkat pagi-pagi tadi, tapi kalau gak berangkat pagi-pagi buta kayak gini yang ada gue ketemu sama papa, benci banget"

Adelard mengahabiskan waktunya dengan berkeliling sekolah, ia baru tau kalau sekolah ini ternyata begitu luas, maklum dirinya kalau tidak dikelas, diperpustakaan ya dikantin.

Ya hanya 3 tempat yang sering dikunjungi nya saat disekolah.

Lapangan basket?

Ah~ begitu melelahkan

Belajar saja sudah membuatnya lelah apalagi harus ditambah bermain basket? Bagaimana nasib tubuhnya nanti?

Adelard daritadi hanya berkeliling sekolah saja dan kemudian mulai banyak murid yang berdatangan, padahal saat dirinya datang tadi keadaan sangat sepi, sekarang sudah seperti pasar ikan ribut sekali.

Beatrice daritadi mencari Adelard, kemana Adelard? Kenapa daritadi batang hidung nya tidak nampak?

Saat sedang mencari Adelard

"BAAA" kejut Cia

"apaan?" tanya Beatrice malas

"gak terkejut lo?" tanya balik Cia

"lo selalu ngejutin gue setiap saat, dan gue udah terbiasa dikejutin sama lo" ucap Beatrice

"lo daritadi gue liatin celingak-celinguk, lagi nyari ayang bebeb lo ya?" goda Cia

"iya mana tuh si Adelard gak nampak batang hidung nya daritadi" kesal Beatrice

"mata lo rabun apa begimane? Noh si Adelard lagi ngobrol ama Albern" tunjuk Cia

Albern Darrin Acela

Albern Darrin Acela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Makayla Transmigration (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang