Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Hahahaha, Bin, jangan becanda ah, kita lagi di kantor lho ini."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" siapa yang becanda sih Rin, gue beneran suka sama lo, lo mau kan jadi pacar gue?"
" Bin, udah ah, gue mau kerja, lo becanda terus." Arin masih tertawa karena ia kira temannya itu sedang bercanda seperti biasa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
namun Soobin mengeluarkan sebuah kotak yang berisi cincin dari saku jasnya. " Gue pengen lo jadi cewe gue Rin."
Arin baru terdiam, ia menatap cincin itu seperti patung. Bukan sebuah jawaban dari mulut Arin yang keluar, tapi ia malah membalikkan badan dan keluar ruangan Soobin sambil berlari. Soobin mengira kalau itu reaksi wajar dari seorang wanita yang di tembak, ia ingin memberikan waktu kepada Arin yang terlihat tidak percaya kalau selama ini ia menyukainya.
