4. skandal perpus

1.7K 175 3
                                    

Pelajaran bahasa Inggris jam terakhir, awal pelajaran semua berjalan dengan lancar. Sampai beberapa saat kemudian, beberapa anak sudah ada yang ke depan untuk mengambil nilai. Sisanya pada ngobrol asik sendiri. Ankaa yang Notabennya pembuat keributan di kelas itu pun mulai berulah. 

Ia mengambil buku milik Dio yang ter gletak di atas meja. Lalu di robeknya bagian tengah dari buku tersebut. Kemudian di lipatnya membentuk Topeng mainan anak SD, setelah itu dipakainya sambil berteriak dan berdiri menghadap ke semua temannya.

"woih...hhh!" Serunya disertai tawa geli karena tingkahnya sendiri. Mata satu kelas pun tertuju pada Ankaa dan tertawa karena kelakuan Ankaa yang seperti seperti anak SD yang tengah memakai topeng mainan. 

Aylin yang gemas melihat tingkah Ankaa pun bergumam,

"ihh. Gemses banget gue, pengen gue remes kepalanya"

Sementara Raka hanya menatap heran kenapa bisa dia suka sama orang yang tingkahnya aneh seperti ini, sambil geleng-geleng kepala lalu tersenyum kecil.

Ankaa menoleh ke arah Raka sambil membuka topengnya dan tersenyum gemas. Namun Raka hanya tersenyum tipis dan lagi-lagi menggelengkan kepala heran. Dan Ankaa malah tertawa melihat Raka yang geleng-geleng karena tingkahnya itu.

Kemudian Ankaa kembali duduk dan mengenakan kembali topeng mainannya. Lalu ia merogoh laci meja untuk mengambil ponselnya, dan berfoto. Aylin yang melihat Ankaa sedang foto sok imut itu pun, rasanya ingin sekali membanting Ankaa saat itu juga. Karena memang imut dan membuat aylin gemas. 

Bel pulang sekolah pun berbunyi, hari ini jadwal piket Aylin, jadi ia harus pulang lebih lambat, karena harus membersihkan kelas terlebih dahulu. 

"Wahyu mana woi!? Wahyu piket lo!!! " Teriak Aylin diambang pintu kelas. Wahyu yang hendak melarikan diri itu pun terpaksa balik lagi ke kelas dan melaksanakan tugas piket nya, karena malas jika besok pagi kena semprot dari Aylin dan juga teman satu regu piket nya. 

Saat Aylin hendak masuk lagi kedalam kelas untuk mengambil sapu di belakang, Aylin terkejut. Ternyata ada Hair dan Abra yang sedang ngobrol berdua di pojokan kelas. 

‘ngapain mereka masih disini, piket juga kagak mojok di kelas iya. Mana mepet-mepet lagi, ngomongin apa sih, bikin orang sport jantung aja. Baik kah kalian bertingkah seperti ini didepan mata saya’

Batin Aylin sambil terus memantau pergerakan mereka berdua, siapa tau dicium gitu, kalo kelewatan Mubazir. Hair yang merasa sedari tadi diperhatikan itupun menatap balik Aylin. Aylin yang kepergok pun langsung salting dan berpaling. 

"Kayaknya Aylin suka deh sama aku" Ujar Hair pede.

"Dihh pede bangat jadi orang" Balas Abra sambil tertawa kecil. 

"Jangan cemburu gitu dong, kan tambah ganteng jadinya. Ntar kalo Aylin sukanya malah sama kamu gimana" Ujar Hair lagi sambil mencubit pelan pinggang Abra. 

"Apa sih, udah ah pulang. Udah di chat sama ibu juga" Ucap Abra sambil berjalan meninggalkan Hair, lalu Hair mengikutinya.

"Yu, futsal!” Ucap Ankaa saat Wahyu baru saja selesai bertugas dan sedang berjalan ke arah parkiran, dimana mereka sedang berkumpul. 

"Gas lah, tim lo mainnya curang ya kemaren" Ujar wahyu berjalan mendekat. 

"Ngarang aja kalo ngomong. Emang tim lo yang cupu kali" Balas Ankaa disertai tawa puas dari lainnya juga. 

"Udah udah debatnya, lanjut nanti aja" Potong kurnia. 

"Bubar-Bubar, balik! " Teriak Aska sambil menghidupkan mesin motornya. Lalu mereka semua pun bergegas pulang ke rumah Masing-masing. 

moonlight start || BL (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang