Seperti biasa, kejadian nggak jelas yang selalu saja terjadi di dalam kelas. Ankaa berjalan memasuki kelas mengarah ke meja Raka, sambil memSepertiainkan mobil mainan yang yang entah dari mana ia mendapatkannya. Raka yang tengah menyalin tugas itupun mendongak, melihat wajah Ankaa.
"Apasih...kenapa..." Tanya Raka lembut kek pantat bayi.
"Hehe...gak papa kok" Balas Ankaa disertai tawa kecil. Sambil tangannya terus menggerakkan mobil mainannya berjalan pindah ke mejanya, lalu ke meja Dio.
Fafa yang sebelumnya duduk dibelakang, kini bertukar tempat dengan Dio. Jadi Fafa duduk di kursi Ankaa yang seharusnya ditempati oleh Dio.
Tak lama, guru yang mengampu memasuki kelas. Kemudian memberikan beberapa soal, dan disuruh mengerjakan. Sebagian dari mereka mengerjakan, dan sebagian lagi sok sibuk unfaeda.
Salah satunya Ankaa, biasalah. Bukannya mengerjakan soal, malah asik main mobil. Diletakkannya mbok mainan itu di atas botol minum. Kemudian, diarahkan nya ujuk bolpen ke mobil mainan tersebut.
"Ngapain sih ka" Tanya Fafa yang bingung dengan tingkah Ankaa.
"Ini tu ceritanya lagi nyuci mobil. Jasa cuci mobil. Ngerti kagak"
"Aneh-aneh aja ni bocah. Coba dong" Balas Fafa menurut bolpen yang dipegang Ankaa. Lalu mereka berdua pun, saling menertawakan dirinya sendiri. Emang aneh sih, kalo aku liat Ankaa. Kelakuannya aneh² kalo dikelas. Kayak bocah banget.
Raka yang mendengar suara tawa Ankaa itupun menoleh, lalu tersenyum tipis. Sementara Aylin yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik Ankaa itupun, gemas. Karena tingkah Ankaa yang seperti anak kecil. Ingin rasanya, Aylin nampol pipi Ankaa.
Seiring berjalannya waktu, dan jam pelajaran pun berganti. Seperti biasa, jam kosong. Ankaa beranjak dari duduknya, ingin keluar kelas. Namun saat jendela melangkah keluar kelas, tiba-tiba ada kadal masuk kedalam kelas.
"E anjir matane! Kadal tek!! " Teriak Ankaa sambil melompat-lompat ke arah Raka karena ketakutan. Beberapa orang pun melihat Ankaa, salah satunya always, yaitu Aylin.
"Kenapa..." Tanya Raka sambil menatap Ankaa khawatir.
"Ada kadal weih..."
"Injek aja, matiin, bunuh! " Titah Fafa. Lalu Ankaa memberanikan diri, mendekati kadal tersebut, dan diinjak nya secara brutal hingga modar, alias mati.
"Egh...! mati! mati! egh...! mati! egh...!" Ucap Ankaa sambil terus menginjak kadal tersebut. Tak lama kadal itupun mati, dan langsung ditendang nya keluar kelas. Aykin yang melihat itulpun terkekeh. Karena dimatanya Ankaa terlihat lucu saat ini. Begitu juga dengan Raka, ia juga terkekeh karena tingkah konyol Ankaa, dan beberapa teman lainnya.
Ankapun tak jadi keluar kelas, dan kembali duduk memainkan mobil mainannya. Fafa yang tengah iseng itupun, keluar kelas untuk mengambil kembali kadal yang sudah mati dan ditendang keluar oleh Ankaa tadi.
Ankaa yang mulai bosan dan melihat seisi kelas, tak sengaja memergoki kurnia yang tengah memperhatikan Raka. Ankaa pun langsung berdiri dan menghampiri kurnia. Kurnia yang kepergok itupun, langsung memalingkan pandangnya.
"Eh kur, kemaren gue liat cewek lo"
"Udah bukan cewek gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
moonlight start || BL (SELESAI)
Teen Fiction•BL •70% KEJADIAN NYATA •30% DARI OTAK AUTHOR. BUDAYAKAN VOTE, KOMEN, SHARE DAN FOLLOW😉🥰🤗 ENJOY GUYS! Di cerita ini, berkisah tentang dua cowok yang mempunyai hubungan Backstreet. Masing-masing dari mereka juga sudah mempunyai kekasih. Namun hu...