Natasya bertanya-tanya, terlihat seperti apakah dirinya di sudut pandang sang gebetan? Apa dia cantik? Pintar? Bertalenta? Baik hati? Entahlah. Tidak ada yang tahu, kecuali Tuhan dan gebetannya sendiri.
Iseng, Natasya menuliskan pertanyaan itu dan namanya di selembar kertas dan meninggalkannya di laci meja sang gebetan.
...
Esok hari...
Natasya membuka lokernya dan menemukan sepucuk surat merah muda tanpa nama. Tentu saja membuat Natasya heran. Diceknya surat itu berkali-kali, barulah membacanya.
Natasya Anastasia, menurutku kamu gadis cantik yang tidak bisa dikatakan cantik. Kamu gadis pintar tapi tidak bisa dibilang cerdas. Kamu berbakat tapi aku tidak tahu apa bakatmu. Baik hati? Pff... Entahlah. Ku rasa tidak.
Menurutku kamu itu Abu-abu, ketidakjelasan.
Jangan salah paham. Aku tidak meanggapmu jelek, jahat, atau semacamnya.
By the way, mau pulang bareng? Rumah kita ternyata searah.
- Claude
Natasya menutup mulutnya yang menganga. Tidak percaya Claude menjawab pertanyaannya. Bahkan mengajaknya pulang bareng!
"Aah... Apa sekarang aku memerah?"
Senyuman lebar nan manis menghiasi Natasya sepanjang hari. Bahagia nanti akan pulang bersama sang pujaan hati.
..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
