Masamune selalu berusaha berbuat baik pada orang lain. Bahkan ketika ia tidak menginginkannya.
..
Masamune sedari tadi hanya diam. Kusagi sebagai sahabat yang baik, tentu saja mencari tahu kenapa. "Masamune, kawan, kenapa sedari tadi kau hanya diam saja? Tidak seperti biasanya."
Masamune menghela napas. "Kusagi, kau tahu kan kalau aku selalu berusaha baik pada semua orang? Bahkan pada orang yang tidak ku sukai?", "Yap. I know that very well."
"Pagi ini aku mengantri di supermarket. Begitu giliranku, ada orang tua dibarisan belakang. Aku langsung mempersilahkan mereka membayar lebih dulu. Namun orang lain malah menyalipnya!", Masamune bercerita dengan kesal, "Aku tentu saja menegur orang itu. Tapi orang itu malah balik memarahiku dan mengatai-ngataiku dengan kata-kata kasar."
Masamune menunduk lesu. Melirik Kusagi, "Hei, Kusagi, aku bukan orang yang buruk kan? Aku bukan orang jahatkan? Aku takut setelah kejadian itu orang-orang menganggapku buruk." Kusagi mengangguk-angguk, "Aku paham. Aku paham."
"Baiklah, Masamune, ingat kalau kau tidak bersalah sama sekali. Orang itu yang tidak waras dan bertingkah gila. Dan tentang anggapan atau penilaian orang lain, aku yakin mereka masih cukup waras untuk menilai. Kamu.Bukan.Orang.Jahat.Atau.Pun.Buruk, Masamune.", Kusagi menekankan dua kalimat terakhir. Menepuk-nepuk punggung Masamune berharap temannya itu bisa merasa lebih baik.
"Tapi..."
"Sh shsh...", Kusagi menempelkan telunjuknya di bibir Masamune. Menggeleng-geleng, "Masamune, tenang dan ingatlah ini baik-baik. Tidak peduli sebaik apa pun seseorang, ia bisa saja jahat bagi seseorang yang lain."
"Maksudmu?", Masamune memiringkan kepala tanda tak paham. Kusagi menghela napas, gagal sudah dianggap bijak.
"Sudahlah. Pahami sendiri, aku nggak bisa jelasin."
..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
