Prolog

12 2 0
                                    

Halo salam kenal...
Thanks udah mau mampir di ceritaku
Follow dulu yuk sebelum baca, jgn lupa vote sama komen juga biar terus jadi lebih baik...
Makasih...
Happy reading!!

“Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda : “Apabila datang kepada kalian siapa yang kalian ridhoi akhlak dan agamanya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak kalian lakukan, niscaya akan menjadi fitnah dan muka bumi dan kerusakan yang luas.” (HR. Al-Hakim)

Hari ini adalah hari dimana aku harus ke Bandung, tempat yang cukup menyimpan banyak memori dalam hidupku. Alasanku harus ke Bandung ialah karena aku diundang sebagai alumni Asrama Al-Haq serta sebagai pengisi untuk motivator dengan beberapa teman asramaku.

Cukup terkejut awalnya, mengingat sudah hampir empat tahun aku tidak menginjakkan kakiku di kota itu, apalagi di undang sebagai tamu VIP yang pastinya akan berada di jajaran orang yang dibanggakan. Alhamdulillah, tapi aku juga sadar karena tidak akan aku sampai di titik ini jika bukan karena doa orang-orang terdekat dan pastinya atas kehendak Allah SWT.

Aku menyiapkan beberapa keperluanku untuk sepuluh hari ke depan di kota Bandung. Cukup banyak yang harus ku siapkan, dan aku juga berniat untuk membawa oleh-oleh dari tanah kelahiranku. Selesai sudah aku bersama dua koper berbeda ukuran. Disimpan di dekat pintu keluar kamar agar mudah untuk dijangkau.

Aku mulai membersihkan diri dan mencari gamis serta jilbab yang sesuai dengan gamis yang ku pilih. Sebelumnya aku sedikit merias wajahku terlebih dahulu. Bukan riasan tebal yang bisa menggoda, tapi riasan kecil agar wajahku terlihat lebih fresh.

Sebelumnya aku minta maaf karena lupa belum memperkenalkan diri. Aku Moza, lengkapnya Moza Auffa Azmina. Aku lahir dari keluarga yang terbilang hidup pas-pasan tapi rasa syukur kami tidak akan pernah lepas dari segala nikmat yang sudah diberikan. Aku memiliki empat saudara dan aku anak tengah. Aku memiliki Abang dengan kakak dan juga dua orang adikku. Usiaku saat ini memasuki 21 tahun dan Alhamdulillah sekarang keluargaku dilimpahkan nikmat yang lebih dari sebelumnya.

Sekarang waktu masih menunjukkan pukul 04.46 yang artinya masih belum waktunya untuk sarapan, apalagi aku memiliki kebiasaan sarapan jam tujuh pagi. Setelah selesai semuanya, aku langsung turun dari lantai dua kamarku. Dan ketika di tangga, aku bertemu dengan Ibu yang baru saja datang dari luar.

“Ibu dari mana?” tanyaku menghampiri.

“Dari luar, abis beli makanan buat kamu sarapan nanti” ucap Ibu sambil terus berjalan menuju dapur. “Kamu berangkat jam berapa?” lanjutnya. Aku masih setia mengikutinya.

“Jam lima kurang bu, biar nyampenya pas siang sekalian mampir buat makan sebelum ke asrama” ucapku setelah duduk dan meminum air putih.

“Kamu serius mau bawa mobil sendiri?” ucap ibu khawatir.

“Iya bu, kan gak mungkin kalo naik kereta atau bis, apalagi bawaannya lumayan banyak.”

“Kamu minta antar abang aja ya?” ibu sedang menyiapkan bekal sarapanku, ada roti dengan telur dan salad. Tak lupa juga jus jambu untuk pelengkap.

“Ya jangan dong bu, kasian ntar abang malah kecapean apalagi sekarang kan udah punya istri, masa ditinggal” ucapku menjelaskan. “lagian bu, ada untungnya juga kalo Moza bawa mobil sendiri, jadi kalo di sana ada keperluan mendadak misalnya harus pergi cepat kan jadi gak ribet.”

“Ish kamu mah, ibu tuh khawatir sama kamu, apalagi kamu perempuan. Kalo kamu udah punya suami kan enak kemana-mana bisa berdua.”

“Ibu aneh banget, kakak aja belum nikah masa Moza duluan” ucapku merasa lucu dengan ucapan ibuku. “Emangnya Moza mau nikah sama siapa bu? Calonnya aja belum ada”

Flashback (Mozga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang