[Season 2] -13- Drarry : Our Story

13.6K 1K 83
                                    

Drarry

Banyak hal yang mereka lalui ketika sampai di dunia ini. Mereka harus belajar mati-matian di dunia yang baru untuk mereka. Menyembunyikan identitas mereka yang sebenarnya. Menjalani kehidupan seperti orang-orang pada umumnya. Mengubur dalam-dalam tentang diri mereka yang sebenarnya. Tentang dunia indahnya, tentang dunia sempurna milik mereka.

Kini mereka disini, di dunia yang dipenuhi oleh teknologi. Tidak ada lagi yang percaya tentang sihir atau semacamnya. Kini mereka sadar, jika mereka akan terus terjebak disini. Mereka tidak akan pernah kembali ke masa itu. Tidak akan pernah kembali, tidak akan pernah bisa mengunjungi rumah mereka. Kini mereka harus benar-benar mengikhlaskan masa lalu. Masa dimana mereka semua bebas memakai sihir, memakai tongkat sihir.

Sekolah mereka, Hogwarts.

Pemuda yang masih mengandalkan kacamata miliknya termenung. Ingatan-ingatan tentang masa lalu menghampirinya. Ketika ia berada di sekolah, ketika teman-temannya masih berkumpul. Lalu, bayangan Hagrid menyapanya. Ia merindukan semua itu, ia merindukan dunianya. Ia merindukan kehidupannya yang dulu.

Sekarang, sudah tahun kelima. Sudah selama ini ia berada di dunia baru. Selama ini, ia masih memikirkan banyak hal. Apa orang-orang yang ikut bertarung dahulu semua selamat? Bagaimana keadaan yang lain. Fred? George? Ginny? Semuanya bagaimana kabarnya?

"Mikirin apa?"

Laki-laki berkacamata tersebut menggeleng, memberi tahu jika tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Kadang kamu kepikiran nggak? Sama teman-teman yang lain? Saat ini mereka ada dimana, bagaimana kabar mereka?" Harry bertanya dengan pikirannya yang melambung jauh.

Laki-laki blonde disebelahnya tersenyum, lalu mengusap rambut Harry sayang.

"Setiap hari, setiap hari aku selalu memikirkan itu. Teman-temanku, aku juga nggak tahu mereka sekarang ada dimana. Aku hanya bisa berharap jika mereka semua dapat tempat yang baik. Bisa hidup dengan baik, seperti kita." Draco tersenyum, lalu menatap Harry yang kini tengah fokus menatap dirinya.

"Aku harap begitu."

"Ah, ngomong-ngomong, Ron mau datang kesini sama Hermione." Ucap Draco.

Buru-buru Harry mengecek ponsel pintarnya, lalu mengerutkan kening. "Ron nggak bilang sama aku."

"Tadi udah bilang sama aku, katanya nanti sore mau kesini."

Harry makin mengerutkan kedua alisnya semakin dalam, "Sekarang Ron lebih dekat sama kamu ya daripada sama aku."

Draco tertawa, mengacak rambut Harry. "Bayangin aja, dua tahun aku terus sama dia ngerawat Hermione. Gimana aku nggak makin dekat sama dia?"

"Nggak usah cemberut gitu, dia masih sahabat kamu. Ron masih sayang sama kamu, nggak akan aku ambil." Lanjut Draco.

.

Ingatan Harry kembali kesatu tahun yang lalu, hari dimana hidupnya terasa lengkap. Bahagianya terasa nyata, lengkap.

Harry menangis tersedu, menumpahkan segala kebahagiaannya pada air mata. Sahabatnya, keluarganya, akhirnya Hermione membuka mata. Setelah beberapa tahun berlalu, akhirnya Hermione berhasil melawan masa kritisnya dan bangkit kembali.

Kini kedua sahabatnya telah bahagia, terutama Ron yang dengan teliti merawat Hermione saat koma. Bisa dibayangkan sebahagia apa Ron saat itu.

Kini jam menunjukkan pukul tiga sore ketika dua sahabatnya sampai dikediaman mereka. Hermione tersenyum melihat Harry, rasanya bahagia sekali melihat Harry. Ia dikelilingi orang-orang baik. Orang tua angkat Harry pun baik sekali pada mereka.

Harry Potter and The Secret of DrarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang