‐ ‐ ‐ ―― Toraishi Izumi

29 3 1
                                    

"Hadiah untukmu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hadiah untukmu"

Toraishi Izumi x Reader

©High School Star Musical
© C-Station, NBCUniversal Entertainment Japan.
©horuinzum

――――――――――――――――――

"Tada~"

Satu kata, dengan ekspresi bahagia, tetap mekar diraut wajahnya. Tak sekalipun murung terlintas dalam benak pikiran. Seolah tak menganggap hal tadi sebagai sesuatu yang serius.

Namun, hal tersebut telah dikatakan oleh seorang gadis dihadapan. Entah mengapa, ia dikagetkan oleh perubahan mimik wajah lelaki ini, bisa secepat itu. Padahal, jarang terjadi mengingat mereka sudah berteman dari lama.

Diberikannya sebuah kotak kepada gadis itu, [Full Name], dan mulai menerima. Belum disuruh untuk membuka, lantas lelaki itu menyuruhnya menebak-nebak apa isinya. Dipikirkan, jarang saja terjadi hal yang seperti ini.

[Name] ingat jelas, sejak kapan lelaki dihadapannya dia ini, Toraishi Izumi, bisa memberikan sesuatu seperti ini. Meski tak langsung menebak apa isinya sesuai permintaan. Setidaknya senyuman yang mengambang pada wajah Izumi, seraya mengatakan, "Hadiah untukmu, Koneko-chan~"

Mengambil napas panjang, [Name] mengerutkan alisnya. Sebelum akhirnya, disuruh menebak-nebak. Dikarenakan itu, [Name] berkata demikian, "Hadiah untukku? Tidak biasanya, apa ini?" [Name] ingin langsung membukanya dikala itu.

Akan tetapi, dengan cepat Izumi melarangnya, "Tunggu, jangan dulu! Coba tebak apa isinya," tutur Izumi segera, ketika melihat raut wajah berbeda dari sang gadis di depannya.

"Huh?"

Memanyunkan bibir, tidak percaya dengan apa yang didengarkan oleh figurnya, "Sudahlah, lupakan itu dulu. Biar aku pikirkan, soalnya aku jarang melihat Izumi-kun sampai repot-repot segala, memberikan ini," sejenak Izumi yang mendengarnya tertegun.

Tapi, tangannya segera memijat kening dia. Dia seperti baru saja mendengarkan hal ini dari gadis yang ia kenali. Padahal sudah lama mereka berteman, sedikit mengingat mungkin saja ini pertama kalinya sesuatu yang pantas disebut sebagai hadiah.

Ujung sudut bibirnya, entah kenapa malah membentuk seringai, ketimbang senyum manis yang selalu diperlihatkan. Menatap waspada adalah respon utama dari [Name].

Meski begitu, sedikit tidaknya akan ada ancang-ancang bila melihat hal yang jarang dari seorang Toraishi Izumi. Mana tahu, teman akrabnya Izumi akan bisa membantu. Walaupun sesuatu mungkin saja, terjadi kapan saja.

"Eh, Koneko-chan kenapa?"

Saat yang bersamaan pula, menengadahan kepala untuk bisa melihat ke atas. Ternyata, salju mulai turun menyentuh petmukaan tanah sekarang, "Eh, apa?" mendengar perkataan Izumi baru saja, lantas gadis tersebut segera menoleh ke arahnya.

Sekilas dilihat oleh [Name], Izumi menggelengkan kepala. Seakan diri melihat sesuatu yang menyesakkan dada. Lantaran diri tak kepikiran menjawab apa untuk sekarang.

Izumi mencoba senyum dikala melihatnya saat itu. Hingga kemudian mulai memakaikan sebuah syal pada leher [Name], namun hal tersebut malah membuat sedikit tidak enak tersendiri.

"Padahal tidak perlu sampai seperti ini," gumam [Name] pelan, seraya menundukan kepala. Akan tetapi, disaat itu pula diri merasakan sesuatu datang dari atas kepalanya.

Sebuah tepukan pelan mendarat di atas kepala [Name], hanya saja tanpa sadar membiarkan sekilas terlihat rona merah tipis menghiasi wajah. Seakan diri telah terbuai suasana, yang diperbuat oleh figur lelaki di hadapannya dia ini.

Langsung tersadar, [Name] sedikit menepis tangan milik Izumi. Meskipun tetap menyukainya, itulah yang sering dilakukan bila diri telah tersadar. Dengan taburan drama, entah mengapa yang dilihatnya, Izumi di sana meringis kesakitan.

Memang tak sekuat laki-laki, tapi, selalu saja berakhir dengan yang seperti ini, "Aaa, maaf," ujarnya menyeletuk. Meskipun begitu, [Name] sedikit khawatir juga. Kendati hanya pelan saja, untuk menepis tangan.

"Ya, aku tak mempermasalahkannya. Selagi Koneko-chan tidak memperlihatkan ekspresi itu," lirihnya, namun masih tetap terdengar telinga. Hal tersebut, membuat [Name] membungkam.

Ia berpikir Izumi tidak melihatnya. Tapi ternyata telah melihatnya. Mencoba menenangkan diri sejenak, sedikit teringat sesuatu. Tanpa sadar dia saat itu berkata, "Kalung,"

Masih berada di posisi semula. Dengan tangan [Name] memegang kotak hadiah pemberian itu, ibaratkan tidak ingin menghilangkannya. Izumi yang mendengarkan hal tersebut, sedikit terplongo.

Sedikit tertawa kecil tapi, berakhir [Name] kebingungan, "Benar, kok. Tebakanmu benar, [Name]-chan," sahutnya.

Masih tak percaya, tapi, [Name] langsung membuka kotak tersebut. Dilihatnya sebuah kalung, yang tak juga besar ataupun kecil hiasannya. Walau terlihat sangat mahal, [Name] mencoba berpikir lagi, "Hei, Izumi-kun. Ini benar untukku?"

"Tentu saja untukmu, Koneko-chan~♪ Coba berikan sini, aku pasangkan untukmu," Izumi berkata sambil menjulurkan tangannya kepada [Name]. Lalu, berakhir dengan mendaratnya kalung pada telapak tangan miliknya.

Dengan perlahan juga ketelitian mendasar. Izumi memasangkan kalung tersebut ke leher [Name]. Sebelumnya telah menyingkirkan syal yang menganggunya. Walau berakhir sensasi dingin pada musim dingin kali ini, benar-benar terasa menusuk.

"Lihat, cocok 'kan? [Name]-chan saat ini benar-benar cantik,"

Merasakan kebahagiaan tersendiri pada awalnya, langsung tanpa persiapan sudah digoda lagi. Bagaimanakah kabar kesehatan [Name] saat ini? Dia mencoba untuk tetap tenang.

"Ya, ya. Aku tahu, aku cantik. Terima kasih pujiannya," balas [Name] akan perkataan Izumi sebelumnya.

Kemudian melanjutkan kalimatnya dengan, "Terima kasih hadiahnya, aku menyukainya," dengan rona merah yang masih setia disana. Sepertinya Izumi sudah berada dalam kondisi tak mampu lagi menahan betapa bahagianya diri saat ini.

"Kalau begitu, ayo pulang bersama!"

――――――――END――――――――

𝟑𝐫𝐝 𝐊𝐢𝐫𝐚𝐏𝐫𝐨 | 𝐖𝐢𝐧𝐭𝐞𝐫 𝐈𝐬 𝐍𝐨𝐭 𝐎𝐧𝐥𝐲 𝐖𝐡𝐢𝐭𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang