16

87 15 2
                                    

Flashback

Hari Minggu itu sekelompok anak bermain di pondok
Mereka terlihat ceria membawa mobil mobilan terbaru dengan kontrol
Soraru kecil duduk di pondok memegang mobil mainannya
Sebagai anak tunggal dia tidak berani menuntut lebih seperti anak anak lainnya yang bahkan menangis ingin mainan baru
Kondisi keluarganya tidak baik akhir akhir ini, jadi Soraru tetap mengsyukuri mobil tarik miliknya.

Mafu berhenti bermain, ia menatap Soraru
Mereka sudah berteman dari kecil
Melihat itu Mafu mengambil mobilnya lalu duduk di sebelah Soraru
Ia menyerahkan kontrol mobilnya.

"Soraru-san mau coba?"
Soraru menggeleng, ia tidak ingin merusak mainan orang lain
Melihat itu Urata berhenti, Sakata juga langsung berhenti
Mereka bersahabat, mereka tidak bisa membiarkan Soraru sedih.

"Eh kita main petak umpet aja yuk?"

"Iya! Tapi Urata ngga boleh balik ke rumah gitu aja!"
Sakata jadi marah mengingat dulu ia pernah mencari Urata sampai desa sebelah eh taunya Urata malah balik makan di suapi emaknya-_-
Urata cuma cengengesan, mereka meletakkan mobil mereka dan mulai bermain.

Siang hari mereka memutuskan mampir ke toko
Mafu menatap minuman yogurt kesukaannya, uangnya cukup tapi ia ingat Soraru duduk di luar
Menggelengkan kepalanya Mafu mengambil dua cup air putih dan memberikannya pada Soraru.

"Nih, buat Soraru-san!"
Mafu menatap Soraru, Soraru mengulum senyum  menerima minuman itu
Urata dan Sakata juga mengambil minuman yang sama karena tidak merasa enak beda sendiri
Mereka bermain sampai sore, Mereka tertawa bahagia kelelahan bermain
Mereka pun pulang bersama menikmati cahaya orange yang ikut menyaksikan persahabatan  mereka.

Semakin dewasa mereka mulai terpisah sendiri mengingat jalan mereka
Mafu menuju tempat kost yang lumayan dekat dengan kampusnya
Harga kostnya lumayan murah untuk hemat
Mafu mengetuk pintu dan pintu terbuka, menampilkan sosok Soraru yang dewasa di hadapannya.

"Soraru..."

"Mafu?  Kamu tadi yang nelpon? Pantas suaranya cempreng."
Om, lu menantang Mafu untuk mengeluarkan suara indahnya :)
(Saking indahnya, kaca Ampe pecah)
Persahabatan mereka masih terjalin kuat, sekarang ini lah  saatnya Soraru balas Budi.

Sungguh kisah persahabatan yang indah
Setidaknya itu yang Soraru pikir 5 menit yang lalu
Kost mereka tiba tiba menjadi tempat dangdutan dengan Mafu sebagai biduan memakai rok selutut
Keadaan yang sungguh kacau, Soraru sang pemilik kos tidak tahu harus apa.

"Apa karena pake rok mini jadi alasan?!"
Mafu terlihat semangat dengan rok yang berkibar
Semuanya terlihat gaduh, Mafu memegang mic yang terhubung dengan speaker
Beberapa orang berjoget bahkan pargoy di ruang tamu.

"BUKA SIKIT JOS!"
Soraru duduk di sofa dengan tatapan hampa
Kepalanya sakit oke? Luz maju menyawer Mafu
Soraru mengeluarkan duit segepok melemparnya tepat di depan wajah Mafu
Kenapa Mafu yang perhatian jadi tidak berakhlak gini?

"..."
Amatsuki segera mematikan speaker
Semuanya terdiam, tidak ada yang berani mengambil uang kecuali Mafu
Duit ini untuk nya! Mafu seketika jadi kaya raya
Acara pun di Bubar dengan Mafu yang sibuk hitung uang
Mereka kembali ke urusan masing masing
Meninggalkan Mafu dan Soraru di ruang tamu.

"Kamu ngapain kayak gitu hah? Ngajak ribut aja. Ke kamar untuk hukuman!"
Mafu terdiam, melihat Soraru menariknya ke kamarnya untuk menghukum Mafu
5 menit kemudian terjadi teriakan di dalam kamar Soraru.

"So-soraru-saaaan! Aku nggak sanggup! Sakit akh!"

Amatsuki seketika merinding mendengar suara Mafu yang merintih kesakitan
Urata yang lagi mandi bersama bebek kecil pun ikut kaget dan segera menyudahi mandinya
Semuanya terlihat ketakutan, tapi mereka penasaran.

"Eh lu liat gih, orang tinggi pemimpin."

"Diam kau pendek! Kau aja maju bah!"
Luz mendorong Urata maju, faktanya meski mereka kepo mereka tidak berani
Melangkah perlahan mereka seketika berhenti mendengar suara lagi.

"Sakit! Hiks Soraru-san jahat!"

"Apa sih? Baru ku dorong pelan juga."
Amatsuki menutup mulutnya tak percaya
Apa yang mereka lakukan?!
Seketika dengan berani karena tidak ingin temannya di aniaya Naruse maju mengintip.

"Dahlah, mending aku nge rap aja di lampu merah."
Naruse pergi karena menyesal melihat nya
Terlihat Mafu duduk berusaha untuk menyentuh ujung kakinya
Soraru di belakang mendorong punggungnya agar sampai
Ternyata mereka lagi pemanasan.

"......"

"Apa?"
Soraru yang sadar di lihat menatap mereka dengan tatapan tajam
Mafu pun seketika rebahan, lututnya rasanya mau lepas
Sore itu di depan kost mereka sedang berolahraga di pimpin Soraru.

"Jadilah lakik! Kalian mau jadi manusia tulang lunak?!"
Semuanya terdiam, dan mulai berlatih dengan giat
Keesokannya mereka mulai di latih Soraru dengan giat
Lari pagi keliling desa membuat para gadis ikut ikutan sekalian biar kenalan
Ah, modus remaja
Mafu pun dengan bangga mengelus perutnya yang sudah menunjukkan tanda tanda roti sobek
Tapi mereka cuma tertawa tidak percaya.

"Liat nih!"
Sebelum Mafu menyingkap bajunya Soraru Sudah mencegahnya
Mafu cuma cengengesan, lalu kabur
Malamnya mereka kumpul di ruang tamu sambil nonton film horor.

"Uwahhh! Setan!"-naurse

"Aaaa- achu!"-Amatsuki

"Weh siapa yang gibahin Bebeb ku?!"-luz

"Tobat Luz tobat."-Amatsuki

"Uwaaa apa tuh putih putih di dapur!"-Urata

"Anjir lu jangan nakutin!
Segera Urata tampol Sakata, ini malam loh! Jum'at Kliwon loh! Kayaknya dia bakal tidur di kamar orang karena takut.

"Serius anjir! Gua liat putih putih lewat ke dapur!"-Urata

"Ah yang bener kamu?"

"SETAN ALBINO!"-Naruse

"Ampuni aku! Makan aja Sakata!"-Urata

"Edan lu! Makan aja Urata!"-Sakata.

Mafu tertawa terbahak bahak menyalakan lampu
Membuat mereka menjadi lebih hidup
Mereka sangat lucu terlihat ketakutan
Menyadari itu cuma albino semuanya marah marah.

Kost UtaiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang