7. 🖤

17 3 3
                                    

Teet...tett...tett...

Bel pulang pun berbunyi tampak semua siswa-siswi SMA Sakti bersorak ria. Mereka seperti tahanan yang lepas dari penjara. Bel pulang sekolah adalah hal yang ditunggu-tunggu semua siswa yang berada di sekolah. Mereka akan setia menunggu bel pulang itu berbunyi, seperti setia menunggu di doi peka terhadap perasaan kita🤣.
Ya itu hal lumrah yang dilakukan murid sekolah. Hal ini juga berlaku pada Rahma, Sovi dan Zidny , mereka bersorak gembira seraya menuju parkiran SMA Sakti seperti janji nya tadi.

"Balik sama siapa Lo pada?" Tanya Rahma kepada Sovi dan Zidny.
"Ya sama kalian lah" Jawab Zidny.

Tiba-tiba dari ujung parkiran seseorang menghampiri ke tiga gadis itu, lebih tepatnya kepada Rahma.

"Ra, balik sama gue yuk," ajak lelaki tersebut kepada Rahma

Ternyata laki-laki itu Marvel, ya dia adalah Marvel.
"tapi gue udah janjian sama mereka untuk pulang sama Bel" kata Rahma

"Yahh, kali ini aja pliss" Marvel mengatupkan kedua tangannya seraya memohon

"Duh gimana yah, gue gak enak sama mereka. Masa gue pulang duluan, sedangkan mereka nunggu-nunggu taksi terus mereka nanti kepanasan gimana, kalo mereka gak dapat-dapat taksi gimana? Kan kasihan" cerocos Rahma

"Hahahha alay banget sih lu Ra." Sovi tertawa keras sambil memukul-mukul bahu Marvel, Marvel yang terkena pukulan hanya pasrah. Emang betul ya, kalau cewek ketawa suka mukul orang. Miris amat.

"Eh udah dong Sov, lihat nih kasian Marvel Lo gebukin" Rahma terkekeh geli melihat wajah tertekan Marvel.

"Hehe, maap atuh Vel, gue seketika ngakak dengar cerocosan Rahma yang tiba-tiba alay tadi haha" Sovi berusaha menghentikan tawanya.

"Oh iya Vel, Lo kan bawa mobil nih, gimana kalo mereka ikut juga. Lagian kita semua searah rumahnya, ya kan Zid?" Lontar Rahma seraya melirik Zidny seperti berkata 'bantu gue'

"I- iya Vel, masa Lo tega Sama gue sama Sovi, nunggu lama ntar, terus nanti gue sama Sovi kepanasan kayak yang di bilang Rahma tadi gimana, trus nanti gue kelaparan, kan Lo tau gue mudah kelaparan hehe, terus ntar kulit gue jadi hitam dong, skincare gue sedikit lagi loh dan asal Lo tau skincare gue mahal banget, kalo gue hitam ntar ga ada lagi yang suka sama gue. Nanti gue jadi perawan tua dong, gue ga mau semua itu terjadi. Jadi kita ikut aja ya sama Lo" ucap Zidny panjang lebar kali tinggi. Marvel yang mendengar celotehan Zidny itu pun cengo, lain halnya dengan Rahma dan Sovi mereka justru terbahak-bahak melihat ke absuran sahabat mereka yang satu ini.

"Huft..., yaudah deh ayo, daripada gue capek dengar celotehan Lo trus, jadi sakit kuping gue. Mumpung hari ini gue lagi sabar jadi gue izinin kalian ikut, yaudah yuk buruan masuk" kata Marvel sambil masuk ke mobil yang diikuti oleh Rahma dkk.

Pertama mereka mengantarkan Rahma terlebih dahulu, karena rumah Rahma yang pertama dapat. Saat mereka sampai di halaman rumah Rahma, mereka melihat kedua orangtuanya pulang. Rahma sangat senang, ya sangat senang.
Siapa yang tidak senang coba, kalau orang tua kita pulang ke rumah, apalagi jika seperti Rahma orangtuanya yang sangat sibuk. Pasti ia akan sangat senang jika kedua orangtuanya ke rumah. Ahh... balik ke topik cerita tadi:v

Rahma pun turun dari mobil Marvel dan di ikuti oleh Marvel dan sahabatnya.

"Syalom Bun, yah" ucap Rahma menyalim tangan orangtuanya , yang di ikuti juga oleh temannya.

" Syalom..., yang ngantar kamu siapa nak?" tanya Naira - ibu Rahma

"Ehh... ini Marvel Bun, teman main aku waktu kecil dulu. Masa bunda gak ingat sih,"

LaskarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang