Chapter 9

4.7K 490 65
                                    

Votement ya:) biar yang baca berkah dan yang nulis bahagia.

*Awas Typo*

***

Taehyung menuntun ibunya sambil menenteng tas besar yang berisi keperluan sang ibu. Malam ini wanita itu resmi ke luar dari rumah sakit setelah menjalani perawatan di sini.

Sebelumnya Taehyung telah memesan taxi untuk mengantar keduanya pulang ke rumah, namun begitu sampai di depan rumah sakit, bukan taxi yang datang melainkan sosok pria yang ingin Taehyung hindari.

Jeon Jungkook tersenyum tipis, sambil menyapa Ibu Taehyung yang juga terlihat membalas sapaannya dengan ramah. Dan Taehyung menjadi iritasi saat melihat interaksi keduanya yang terlihat dekat tersebut.

Bah!

"Bibi silahkan masuk ke mobil, biarkan aku yang mengantar bibi sampai ke rumah," kata Jungkook ramah.

Taehyung kemudian menyela sang ibu yang baru akan berujar. "Maaf Tuan Jeon, tetapi aku sudah memesan taxi. Kau tidak perlu repot-repot."

Jeon Jungkook kemudian mengalihkan pandangan pada pria yang memakai sweater pink dengan celana jins putih yang membalut apik kaki jenjangnya.

Brengsek! Kenapa Taehyung harus terlihat menawan seperti ini di matanya?!

His leg so fucking beautiful, bitch!!

Hingga mampu membuatnya berdesir tidak karuan. Jungkook kembali merutuki pria itu sambil berusaha menampilkan senyum ramahnya.

"Maaf Taehyung tetapi aku sudah meminta taxi yang kau pesan untuk pergi."

"Apa kau bilang?!"

Jungkook tersenyum sambil menepuk pundak Taehyung seolah mereka teman dekat. "Tidak apa, jangan khawatir aku sudah membayar taxi-nya kok. Jadi kau tidak perlu merasa bersalah karena membiarkan dia datang ke sini tanpa menerima bayarannya."

Ibu Taehyung mengerjap bingung dengan situasi yang kini terjadi di antara kedua pemuda ini. Sementara perempatan tak kasat mata kini menghiasi kening mulus Taehyung.

"Siapa yang menyuruhmu untuk melakukannya?!" Seru Taehyung kesal.

"Taehyungie tidak perlu marah begitu," lembut sang ibu mengingatkan.

"Ma, dia ini sudah seenaknya menyuruh taxi yang aku pesan untuk pergi. Apa-apan itu!"

Jeon Jungkook masih menampilkan senyum ramah dengan wajah polos, seolah tidak ada yang salah dengan yang dia lakukan barusan.

"Mari Bibi, silahkan masuk ke mobil," acuh Jungkook sambil membuka pintu mobil penumpang.

"Tidak perlu," tolak Taehyung. "Aku masih bisa memesan taxi yang lain."

Jungkook mendengus dalam hati. Sikap keras Taehyung yang satu ini selalu saja membuatnya sakit kepala. Apa-apaan pria itu, dia masih saja memasang raut penuh permusuhan padanya--ketika Jungkook pikir Taehyung sudah sedikit luluh padanya.

Bukan kah pada malam terakhir kali keduanya berhubungan sex, Taehyung sudah mulai membuka diri kepadanya?

Atau dia salah mengartikan semua ini?

Ck, apakah seorang Jeon Jungkook pernah melakukan ini untuk orang lain? Mengendarai mobilnya sepulang kerja dengan kecepatan di atas rata-rata hanya untuk menjemput seseorang di rumah sakit? Tidak pernah, Taehyung adalah satu-satunya.

Tapi pria ini tidak berpikir dua kali untuk menolaknya? Fuck!

"Taehyungie, Mama pikir karena Jungkook sudah repot-repot mau mengantar kita ke rumah, bukan kah lebih baik kita pulang dengannya?" Bujuk ibu Taehyung lembut.

SAME PAGE [KOOKV VERSION] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang