Chapter 19

3.7K 386 36
                                    

Votement ya:) biar yang baca berkah dan yang nulis bahagia.

*Awas Typo*

***

Taehyung menatap bar chat miliknya dengan Jeon Jungkook dengan pandangan tidak bisa diartikan. Dokter Yoongi menghubunginya dan mengatakan bahwa Jungkook terluka, sedang dirawat di rumah sakit tetapi Taehyung tidak bisa memenuhi permintaan si dokter untuk datang ke sana.

Selain hubungannya dengan Jeon Jungkook yang sudah berakhir, faktor sang ibu juga berpengaruh pada keputusannya itu. Ibunya tiba-tiba menjadi protektif, bahkan memeriksa semua panggilan dan pesan di ponselnya, dia sampai mengultimatum Taehyung agar tidak usah datang ke sana.

Tentu saja Taehyung menurut, memangnya apa yang lebih penting dari kesehatan ibunya? Tidak ada lagi kan?

Tetapi ternyata itu tidak mudah, selang seminggu sejak berita itu, perasaannya masih saja kalut. Ditambah dengan kenyataan bahwa bukan Jeon Jungkook yang merencanakan percobaan pelecehan itu--membuat Taehyung semakin dirudung pelik. Harus kah dia minta maaf? Tetapi dengan semua perilaku yang pria itu lakukan sebelumnya, bukan kah seharusnya ini memang pantas untuknya?

Dan sekarang dia sudah terbebas, seharusnya Taehyung bersyukur dan bahagia. Namun justru dia tidak menemukan itu semua tanpa Jeon Jungkook di sampingnya.

Taehyung paham betul apa yang sudah terjadi pada dirinya. Tetapi dia berusaha sekuat mungkin untuk menekan perasaan itu agar tidak semakin berkembang. Hasilnya sekarang, semakin dia berusaha untuk menekannya semakin sering pula dia memikirkannya.

Benar-benar buruk.

Hari ini ibunya sedang pergi, bukan ke restoran, dia bilang akan pergi menemui teman lama, dan Taehyung memiliki waktu untuk berdiam diri, tenggelam dalam perasaan kalutnya tanpa harus berpura-pura ceria seperti ketika sang ibu berada di sekitarnya.

***

"Saya minta maaf Bibi. Saya tau semua kata maaf tidak akan bisa menghapus segala perbuatan buruk yang saya lakukan. Saya mengakui semuanya. Saya bersalah, dan saya sungguh meminta maaf pada Bibi," ucap Jungkook tulus sambil menatap wanita paruh baya yang kini duduk di sampingnya ini.

Mereka berada di sebuah taman yang tidak telalu ramai meskipun di hari minggu seperti ini. Dia yang berinisiatif untuk menemui Ibu Taehyung, dan wanita ini juga menyetujui permintaannya. Di sinilah mereka sekarang, Ibu Taehyung fokus menatap anak-anak yang sedang bermain bola di depan mereka, masih belum menanggapi permintaan maaf dari Jeon Jungkook.

"Saya juga tidak akan membela diri, saya bersalah pada Bibi dan Taehyung. Saya minta maaf. Namun Bibi tidak perlu khawatir hubungan kami sudah berakhir, dia akan kembali menjadi putra kebanggaanmu seperti sebelumnya."

Nyonya Kim menatap pria muda di sampingnya dengan pandangan meneliti. "Bagaimana bisa kau begitu yakin bahwa dia akan kembali menjadi Taehyungku seperti sebelumnya? Apa kau tidak bisa melihat bagaimana cara dia menatapmu?"

Jeon Jungkook tertegun saat melihat Nyonya Kim yang menatapnya tajam, namun matanya justru yang terlihat berkaca-kaca.

"Memang bagaimana cara dia melihat saya?"

"Jeon Jungkook kau—"

"Bibi—"

"Dia menyukaimu," ujar Nyonya Kim penuh penekanan. "Dia sudah jatuh cinta padamu. Kenapa kau harus membuatnya menyukaimu, hah? Lalu setelah itu dengan mudahnya kau mengatakan hubungan kalian sudah berakhir? Apa kau begitu senang mempermainkan perasaan orang-orang seperti kami?"

SAME PAGE [KOOKV VERSION] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang