1

13 10 4
                                    

12.56

Nahda sudah menyiapakan semuanya. Semuanya sudah tersusun rapih di meja makan yang sudah di hias itu.

Di taman belakang rumahnya yang sangat indah. Sudah di hiasi oleh lampu, lilin dan berbagai macam bunga.

Nahda menaruh satu makanan ke sukaan orang yang sangat ia cintai itu di meja makan berbentuk mundar.

Di meja makan itu sudah terdapat berbagai macam makanan buatan Nahda sendiri.

Di sekeliling nya terdapat taburan bunga mawar membentuk Love,di tengahnyapun sudah terdapat lilin yang sangat cantik.

Nahda melihat jam yang melingkar indah di tangannya.

1
2
3..,

00.00

"Happy Aniversery, Sayang" ucapnya gembira sambil meniup Api di lilin yang berada di atas kue ulang tahun yang sangat indah itu.

Nahda mulai memejamkan matanya, dia tersenyum lembut.

Makasih, makasih sayang,maaf aku bukanlah kekasih mu yang baik aku adalah kekasih Biadab yang tak tau diri. Maaf karna malam itu kamu jadi tertidur sangat lama. Ini adalah Happy Aniversery ke 3 tahun kita,jika kamu ingin membenci ku maka benciilah aku,caci maki diri ku sepuas kamu aku ikhlas aku akan terima semua itu.

Nahda mulai membuka matanya kembali. Dia tersenyum lirih.

"Andai kamu ada di sini,pasti aku bakal seneng banget. "

—————————

"Yah.. Kamu jangan ngambek gitu dong.., "rengek Ranzy.

"Bodo aku gak peduli sama kamu,pergi sana!"cetus Nahda.

"Nanti kalo aku pergi nanges"ledeknya.

"Ihhh ngeselin!"

Nahda keluar dari taman itu dengan menghentak hentakkan kakinya kesal.

Tadi saat dia pergi membeli es krim dengan Ranzy dia kecolangan ada yang meminta nomer Ranzy dan dengan parahnya lagi Ranzy memberikan nomer ponselnya itu kepadanya,entah kenapa hari ini dia sangat sensitif sekali.

"Ayangg..,"rengek Ranzy mengejar Nahda.

Nahda berlari tak tentu arah.

"Sayang, Nahda jangan lari"teriak Ranzy. Ranzy mengejar Nahda.

Tanpa di sadari mobil truk melaju dari arah yang berlawanan.

Ranzy mendorong Nahda hingga ke tepi jalan.

Kepala Nahda terbentur trotoar,hingga darah segar mengalir di pelipisnya.

Brakk..

Nahda teridam mematung di tempat. di sana dia melihat Ranzy yang terpental cukup jauh dan sudah tergeletak tak berdaya dengan darah yang sudah memenuhi sekujur tubuhnya.

Dia bangkit dari jatuhnya untuk melihat Ranzy. Dia menghampiri Ranzy. Dia memangku kepala Ranzy di pahanya.

"Hiks..hiks.. Nzy bangun"tangisnya.

Nahda mulai mengusap darah yang berada di wajah Ranzy. Sekarang baju Nahda sudah di penuhi oleh darah Ranzy.

"Maaf, mungkin perjuangan ku akan sampai di sini—

"Jangan pernah bersedih,aku gak suka kamu nangis, jaga diri kamu baik baik, jadilah Nahda yang selama ini Ranzy kenal, Nahda cuma punya Ranzy bukan yang lain."

"RANZY!"teriak Nahda saat Ranzy sudah menutup matanya.

——————

Nahda terbangun dari tidurnya dengan nafas yang terengah engah. Keringat sudah membasahi wajahnya dia mengusap keringat itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NAHDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang