Erlan telah sampai disekolah, melepas helm lalu menaruhkannya dikaca spion motor. Menyugarkan rambutnya lalu berjalan masuk kearah kelas, teman-temannya sudah menunggu dipertengahan koridor.
Mereka semua bersalaman ala-ala anak geng motor, tidak-tidak! Erlan memang anak geng motor.
Terdapat empat laki-laki dan satu perempuan, yaitu; liyo, raden, owy dan frisli.
"Lo udah mutusin melati?" Tanya liyo secara mendadak, erlan menoleh lalu mengangguk setuju.
"Gila! Asal lo tau, dia koar-koar dikelas tadi!" Erlan mengernyit bingung, "Kenapa?"
Frisli berhenti dari jalannya, "Dia enggak setuju karena lo mutusin hubungan mereka secara sepihak."
Semua menoleh kearah frisli, termasuk erlan. "Dari dulu juga gua gak suka sama dia."
Raden menepuk pundak erlan, "Buat gua aja." Semua mengehmbuskan nafas kasar, dasar tidak tau tempat!
Mereka semua kembali berjalan, suasana koridor menjadi ramai setelah melihat keberadaan erlan dan melati yang tumben sekali tidak jalan bersama.
Tangan erlan dipegang, langkah kaki terhenti. Erlan mengernyit, "Apa?"
Semua teman-teman erlan yang paham akan keadaan mundur beberapa langkah dari tempat berdirinya erlan, nampak dari wajah pria itu dia sangat benci suasana ini.
"Aku masih suka sama kamu lan!" Ujar melati dan hanya ditatap jengah oleh erlan.
"Aku enggak suka kalau kamu mutusin aku secara sepihak!" Lagi-dan lagi erlan hanya membalas dengan tatapan jengah.
"Udah ada yang lain." Ujar erlan datar, melati kaget. Ia melepaskan genggaman tangannya, "Berarti selama kita ada hubungan kamu selingkuh?!"
Erlan menganguk, "Lo ngebosenin." Ya! melati meneteskan air matanya, mungkin bagi erlan wanita yang ada didepannya saat ini sedang drama agar dirinya dipandang rendah karena sudah menyelingkuhi melati.
"T-tapi siapa lan?!" Tanya melati sesegukan, erlan menoleh kebelakang dengan cepat dan sangat random ia menarik lengan gadis perempuan cantik tak lupa juga dengan senyum manisnya.
Perempuan yang ditarik hanya diam, sedikit loading mungkin diotaknya, "Dia pacar baru gua." Tegas erlan dan membuat orang-orang disekitar koridor semakin memanas. Terutama teman-teman erlan dan salah satu teman perempuan yang ia tarik tadi.
Melati sedikit terkejut ketika melihat perempuan yang erlan tarik, apa?! Selama ini erlan suka dengan adik kelas yang jenius itu?! Batin melati.
Ia menghapus air mata, ya sepertinya dramanya kurang mulus. Orang-orang koridor malah memilih untuk mempersatukan adik kelasnya dengan sang pujaan hati!
'Cocok si kalau kata gua!'
'True banget!'
'Ganteng dan cantik!'
'Badboy and softgirl guys!'
'Couple goals!'
'Pajak jadiannya lan!'
Melati berdeham lalu tersenyum paksa, "O-okey jadi lo? Fine gua bakal coba move on sama kamu lan, tapi lo pelakor—gua bakal bikin hidup lo enggak tenang!"
Perempuan itu hanya menunjuk dirinya sendiri, "A-aku? Pelakor?"
Melati mengangguk sedangkan perempuan itu mencoba melepaskan genggaman erlan lalu berjalan kearah temannya, "Lina pelakor itu apaan?"
Sang teman hanya menepuk jidat, "kondisikan kebodohan lo nila!" Geramnya lalu hanya dibalas dengan cengiran oleh perempuan tersebut.
Melati jengah, tak ingin larut dalam suasana yang menurutnya sedang panas! Ia memilih untuk pergi dari tempat tersebut meninggalkan banyak komentar negatif untuk dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERLANGGA - Slowupdate
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA. ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ Bagaimana jadinya kalau seorang badboy berpacaran dengan anak perempuan polos yang sangat hiperaktif namun memiliki misteri didalam kehidupannya? Dia, Erlangga Simpkish. Sosok pria berbadan atletis namun...