⌯ awal - republish ⌯

18 13 4
                                    

Vanila Syaquela, sedang menatap dirinya dari pantulan kaca. Tatapan aneh yang ia tunjukan selama menatap dirinya.

Dan tak lama kemudian, suara bising dari lantai bawah membuat vanila menghentikan aktivitas mengacanya.

"Mas, sudah berapa kali aku bilang! Jangan bawa perempuan murahan ini kerumah!"

"Suka-suka saya, ini rumah saya."

"Huh?! Kamu lupa?! Dulu yang bantu biaya kuliah sampai kamu sukses begini siapa mas?!"

"-kacang lupa sama kulitnya!"

"Lagian dia sudah nyaman sama saya, kenapa anda yang ribet?!"

"Ah gitu?! Lihat saja nanti!"

"Saya gak peduli, ayo amel."

Vanila menyingung senyum, sudah ia duga. Ayahnya kembali membuat keributan, ia mengambil ransel yang berada diatas kasur kemudian beranjak pergi dari kamar bernuansa gelap itu.

Kakinya mulai menuruni tangga, melirik sekilas lalu kembali berjalan meja makan.

"Sebuah hubungan hanya dibuat untuk dua orang. Tapi beberapa dari mereka tidak tahu bagaimana cara menghitung." Sindir vanila dengan penuh penekanan lalu melirik sang pelakor yang sedang santai duduk manis disofa bersama sang ayah menonton televisi.

Ia melirik kearah sang bunda yang sedang berada didapur, terlihat dari gerak-geriknya yang tersenggal akibat menahan isak tangis.

"Bunda," panggil vanila, vira langsung menghapus air matanya lalu tersenyum mendapati vanila yang tengah duduk manis dimeja makan. Ia membawakan susu dan selai coklat yang telah dibukaan.

Vira melapisi roti milik vanila dengan coklat, lalu menaruhnya diatas piring ketika sudah selesai dioles. "Maaf sayang, nanti bunda ada jadwal oprasi dan bunda digantikan shift malam. Mungkin pulangnya pagi, kamu enggak papa kan kalau bunda tinggal?"

Vanila mengangguk,"Yang penting bunda jangan lupa makan, nanti kalau dirumah aku kesepani bisa mampir kerumah aldi kok."

Vira tersenyum lalu mengelus lembut puncak kepala anaknya, vira adalah salah satu perempuan tulus dan setia namun ketulusan dan kesetiannya yang dihancurkan begitu saja oleh satu laki-laki. Agak mirip sama layangan putus:')

Vira duduk dimeja makan, melirik sekilas kearah ruang keluarga dan ia berusaha untuk menahan tangisnya. "Bunda,"

Vira menoleh lalu tersenyum, "Kenapa sayang?"

Vanila memajukan badannya, "Kalau ayah macem-macem pas nila udah berangkat, gorok aja kepalanya. Bunda kan dokter bedah, masa iya enggak bisa." Ujarnya dengan nada berbisik, vira hanya bisa terkekeh pelan mendengar penuturan snag anak.

Vanila sedikit lega, ia kembali memakan roti walaupun rasa geram ingin menampol wajah pelakor yang tengah santai bersama sang ayah, "Kita pindah ke apartemen nila aja gimana?"

─━─━─━ ꒰❃꒱ ━─━─━─

"Erlan!" Teriakan zeyra mamah erlan, membuat anak laki-laki yang tengah asik memainkan game diponselnya tersentak kaget,

Dia. Erlangga simpkish, salah satu most wanted sekolah karena ketampanan dan kelincahannya dalam memainkan basket namun ada kurangnya dari pria itu, dia sangat irit bicara dan namanya yang sering tercantum dibuku merah.

"Enggak liat udah jam berapa?!" Erlan berdecak kemudian mematikan ponsel lalu meraih ransel turun kebawah diikuti juga oleh zeyra, zeyra hanya menggelengkan kepala atas tingkah anak bontotnya tersebut.

Mereka berdua telah sampai dimeja makan, duduk ditempatnya masing-masing lalu disibukan dengan menyantap lahap sarapan.

"Kalau bolos lagi mama pastikan juki disita," erlan hanya diam saat mendengar ancaman sang zeyra, lalu disibukan kembali menyantap lahap sarapan.

"Si arlan mana?" Tanya evan saat tak melihat batang hidung anak pertamanya, "CIE KANGEN SAMA ARLAN,"

Sontak semua menutup telinga, tidak-tidak! Hanya zeyra dan evan saja! Erlan hanya menatap jengah kearah pelaku, "Apa lo?!"

Erlan berdecak kemudian bangkit dari duduknya meraih konci kemudian berjalan keluar rumah, "Mah, kayaknya dulu erlan ketuker dirumah sakit deh."

─━─━─━ ꒰❃꒱ ━─━─━─

Dor, mungkin ada sedikit perubahan dari cerita erlangga.

Enggak dikit si sebenarnya, lebih ke banyak. Karena dari sinopsis sampai endingnya berbeda dari cerita yang sebelumnya ^^

Kok sedikit awalannya? Ia kan masih awalan, nanti juga bakalan memanjang kok kalau udah banyak part😆.

Tahan, and happy waiting♡


.

Bekasi, 28 januari 2022.

ERLANGGA - SlowupdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang