BRAK!
"BU JUM MIE AYAM SATU ES JERUK SATU." seru Bryan yang baru datang sambil menggebrak meja
"Mulut lo gue jejelin sepatu mau Yan?!" sulut Revan yang sempat terkejut oleh Bryan yang datang-datang menggebrak meja
"Siap den Iyan." sahut Bu jum penjual mie ayam dan bakso di kantin Starligh
"Abang Arthur yang bayar." imbuhnya sambil duduk di kursi di sebelah Arthur
Arthur yang merasa namanya di sebut pun segera menepis tangan Bryan dari pundaknya.
"Bayar sendiri." sarkas Arthur tanpa ada sorot mata peduli pun kepada sahabat laknatnya itu
"Nggak punya duit lu Yan?" celetuk Bombom yang duduk di seberang, tengah memakan bakwan dengan lahap
"Bukannya nggak punya duit, tapi lagi di fase ngirit dan nabung buat calon bini gue nanti. Paham lo gentong?" sahut Bryan
"Pacar aja nggak punya, dapet bini dari mana lo?" sarkas Leon
"NANTI GUE KASIH LIAT KE LO." teriak Bryan tepat di depan telinga Leon
Dengan sigap Leon menoyor kepala Bryan, "Gue nggak budek anjing!"
"Ya lagian rese aja lo."
"Ini mie ayam sama es jeruknya den Iyan." ucap Bu Jum seraya meletakkan satu mangkuk mie ayam dan satu gelas es jeruk, kini tinggal Bryan yang belum makan karena dia tadi di tinggal oleh kelima temannya itu
"Makasih Bu Jum yang cantik jelita. Nanti kalo ngga lupa saya bayar ya." ucap Bryan sambil mengaduk mie ayam nya
Revan memukul tangan Bryan, "Heh dosa lo begitu sama ibu ibu."
Bu Jum menggelengkan kepalanya dengan senyum tipis. "Iya aden, udah biasa ngutang ini." ucap Bu Jum yang sudah paham
"Ngutang aja lo."
"Ngaca Van kayak lo nggak aja." sahut Bryan setelah menyuapkan mie nya ke dalam mulut
"Setidaknya gue bayar seminggu sekali, lah lo? Satu bulan sekali baru bayar."
"Udah udah nggak usah di peributkan yang penting kalian bayar." sahut Bu Jum baik hati
Bu Jum kembali ke stand jualannya, sementara Bryan tetap melanjutkan makan. Sedangkan yang lain, Rey yang sedang bermain game bersama dengan Arthur dan Leon, Revan tengah sibuk mengganggu Raisa lewat chatting whatsapp, dan Raka? Cowok itu tengah mengajar silat di lapangan.
"Btw, semalem gimana ceramah dari calon mertua, Abang Revan?" ucap Bryan siap-siap meledek partner gelut nya itu
Revan jadi teringat kejadian semalam. Dimana ia di ceramahi habis habisan oleh Papah nya Raisa.
"Lo baru cerita setengah ke kita Van." sahut Leon, menyudahi game nya
Rey yang tidak tahu apapun lantas melirik Revan adiknya itu, "Cerita apa?" tanyanya
Revan menghembuskan nafasnya pelan, lalu meletakkan ponselnya di atas meja.
Bryan terkekeh kecil, mie ayam nya sudah habis lalu ia meneguk es jeruk yang tinggal setengah. "Lo nggak tau Rey?"
"Nggak buka grup lo?" tanya Leon
Rey menggeleng polos, cowok itu menyudahi game nya, lalu menatap satu persatu temannya. Kini hanya tinggal Arthur yang masih sibuk main game.
"Adek lo abis dapet kartu kuning dari bokapnya Raisa hahahaa." ucap Bryan tertawa kecil mengingat cerita Revan semalam di grup
"Ck rese lo." gerutu Revan melempar tisu kotor ke wajah sahabatnya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
REYALEXA [Eradicate]
Teen Fiction√Pergantian nama Geng Intel. √Perseteruan dua Geng besar di Ibu Kota. √Kehidupan seorang Ketua Geng yang selalu terusik. √Adanya kisah kasih yang melibatkan orang baru. √Pertumpahan darah terjadi kapan pun dan dimana pun. √SOLIDARITAS HARGA MATI...