Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dentuman musik DJ memenuhi setiap penjuru Club yang dipenuhi para remaja, termasuk Regal, Faktur, Dirja dan Kazan. Ke empat remaja itu tengah merayakan kemenangan Regal dalam balapan motor untuk yang kesekian kalinya, banyak juga anggota geng motor PANDRAS.
"Udah anjing, mau berapa botol lagi lo minum!" sentak Dirja mencegah Regal yang hendak minum lagi padahal sudah habis 3 botol.
"Ck, gak usah ganggu!" decak Regal menepis tangan Dirja.
"Gal, gue mau tanya dong. Alasan lo putus sama dia apa?" tanya Faktur.
Biasanya orang mabok itu suka jujur, dengan tingkat ke kepoan Faktur yang tinggi ia memanfaatkan keadaan Regal yang saat ini tengah mabok.
"Kepo!" cetus Regal memejamkan matanya, lalu bangkit beranjak dari sofa yang ia duduki.
"Kemana?" tanya Kazan yang sedari tadi diam, menatap Regal.
"Balik gue," jawab Regal mengantongi ponselnya.
"Kita-kita anterin deh, lo mabok parah banget," kata Dirja ikut beranjak diikuti Kazan juga Faktur.
"Enggak! Gue bisa sendiri."
Tiga manusia itu hanya mendengus lalu kembali duduk, bisa jadi samsak hidup jika memaksakan diri untuk mengantar lelaki arogan itu.
Di depan bar minuman, seseorang menyodorkan segelas vodka yang tanpa ba bi bu langsung diteguk Regal kemudian melanjutkan langkahnya. Tak menyadari seringaian penuh kemenangan yang ditunjukkan orang itu.
•••
Rapunzel, nama bak pemeran film disney tangled. Gadis 18 tahun itu berjalan menyusuri trotoar di jalanan sepi setelah pulang dari indomart, bahkan tangan kirinya tengah menjinjing kresek bertuliskan indomart.
Dengan langkah pelan sembari bersenandung lirih, entah ada angin apa ia berjalan-jalan tengah malam seperti ini.
Mata cantiknya tak sengaja melihat seseorang tengah membungkuk dekat lampu jalanan, dengan sendirinya langkahnya menghampiri seseorang itu.
"Lo kenapa?" tanya Rapunzel memegang bahu laki-laki yang tengah muntah-muntah itu.
Aroma alkohol menyengat menusuk indra penciumannya. Rapunzel paham mungkin laki-laki dihadapannya ini baru saja meminum banyak alkohol karena tengah memiliki masalah. Mungkin?
Laki-laki itu berdiri tegap lalu menoleh menatap Rapunzel, jantung Rapunzel berdegup kencang. Saat kakinya melangkah mundur tiba-tiba laki-laki dihadapannya menariknya masuk ke dalam pelukan laki-laki itu.
"Le-lepasin!" berontak Rapunzel tapi pelukan itu semakin mengerat.
"Ahhh pa-panashh," desah lelaki itu menelusupkan wajahnya keceruk leher Rapunzel.
