い. Penenang (Itadori Yūji)

301 23 0
                                    

751 words. 15+. Jangan lupa vote! Enjoy!
***

Selepas misi, Itadori langsung pulang. Dia ingin segera melepas penat di rumahnya.

"Tadaima~"
"Ah, okaeriii"

Gadis itu menyambutnya dengan riang

"Ayo makan! Sudah aku siapkan!"

"Hmm wanginya harum sekali"

Itadori berjalan mendekat

"Tentu saja! Kan aku yang memasaknya"
"Bukan makanannya. Kau, yn. Wangimu harum sekali" ucap Itadori dengan wajah polos

"Yuuji kun!!"
"Ah, ayo makan!"

Dasar. Setelah menggoda langsung pindah topik.

Setelah makan dan mencuci piring, Itadori berjalan ke kamar mandi dan mendapati air hangatnya sudah disiapkan.

"Kau mandi saja dulu. Sudah aku siapkan"
"Hey kau tidak mau mandi bersama?" Ajak Itadori dengan muka sumringahnya
"E-Ehh?!"

Mereka tinggal bersama cukup lama. Fujimoto yn adalah adik kelasnya saat di Jujutsu High. Mereka memutuskan untuk tinggal bersama setelah dinyatakan lulus dari sana.

"A-Aku mau beres beres dulu sebentar"

Itadori sedikit berlari dan meraih tangan yn,
"Tolong gosokkan punggungku. Badanku gerah"

Mau tidak mau kan?

Mereka masuk bersamaan, itadori hanya memakai handuk untuk menutupi bagian bawahnya. Sedangkan yn masih dengan pakaian lengkap.

"Hey, kalau basah nanti kau bisa sakit"

"Tidak apa apa, kok. Kan a-aku bisa ganti baju nanti"

"Hmm oke"

Yn menggosok punggung Itadori yang kekar dengan gosokan lembut. Dia menambahkan lagi sabun agar berbusa.

Punggung itu benar benar terlihat sangat kuat. Dia ingat punggung itu pernah melindunginya dari serangan cursed spirit yang hampir mengenai yn. Itadori merangkulnya dengan erat saat itu.

"Kau memikirkan apa?"

Masih ada bekas luka samar.

"Punggungmu, apa sudah tidak sakit?"

"Ah, tidak kok. Ada apa?"

"Bekas yang kemarin masih ada"

"Oiya? Kata sensei bisa hilang" Itadori berusaha melihat punggungnya.

Itadori melihat sebagian baju yn yang sudah basah karena menggosok punggungnya.

"Bajumu basah. Ini. Ambil handukku dulu"

"Ja-Jangan!! K-Kau hanya pakai selembar kan?"

Itadori sudah melepasnya. Di bawah handuk itu dia memakai celana pendek

"Hm? Kenapa?"
"Ti-Tidak!"

Yn malu, dia sudah berfikir yang tidak tidak.

Setelah Itadori mengambil handuk baru, yn membilas punggungnya. Selanjutnya mengeramasi Itadori.

Yn memijat perlahan kulit kepala Itadori. Tidak membiarkan satu kotoranpun yang tersisa.

"Ahh~ enak sekali. Kau dulu pernah kerja di salon kan?"
"Iya, banyak yang suka dengan pijatan tanganku hohoho"

Hidungnya seakan memanjang.

Tiba tiba Itadori berbalik dan memegang tangan yn. Dia menempelkan tangan itu pada pipinya.

"Jangan berikan pijatan itu pada orang lain lagi! Aku tidak akan membiarkanmu"

Mukanya cemberut. Tapi menurut yn, muka itu benar benar menggemaskan!!

"Ah. Un. Tenang saja, Yūji-kun!"

Selepas mandi, yn menyajikan teh hangat di atas meja dan beberapa camilan.

"Tehnya~"
"Ah, terima kasih"

Saat berbalik, kaki yn terantuk meja minuman. Dia hampir terjerembab, namun saat ia membuka matanya dia seperti melayang.

"Hati-hati. Mukamu bisa mendarat duluan kalau posisinya begini"

Itadori memegangnya. Sungguh pacar siaga.

"Terima kasih"

Itadori mengecup lembut dahinya, "kalau ada yang sakit, bilang. Biar aku yang antarkan kau ke Shoko sensei"

Hujan datang. Petirnya menggelegar.

Malam itu, dua sojoli memutuskan untuk menonton film bersama. Mereka di depan tv. Makanan dan minuman sudah disediakan. Selimutnya menghangatkan.

Itadori merangkul bahu yn. Mereka menonton film komedi. Sampai ...

Jgerrr!!

"Kyaa!!"
Ingatan yn saat dia hampir mati karena melawan cursed spirit yang levelnya berada di atasnya, muncul lagi. Bibirnya bergetar, tangannya tremor, dia benar benar trauma. Keringat di punggung dan mukanya bercucuran. Tanpa sadar air matanya juga mengalir. Dia memegang kepalanya erat erat.

"Hey hey tidak apa apa. Aku di sini. Kau aman. Tidak ada apapun di sini. Kau aman"

Itadori segera memeluknya erat. Dia menggosok punggung yn dan terus membisikkan kalimat penenang.

Dia memegang tangan yn, "aku akan mengalahkan apapun itu wujud cursed spiritnya. Kau bisa percaya padaku. Aku akan melindungimu dari apapun. Jadi percayalah padaku"

"Boku ni makasete. Kimi wo mamotte kure yo. Kanarazu!"

Yn tersadar. Semua bayangannya hilang bersamaan dengan suara Itadori yang mendesak ke halusinasinya. Dia merangkul Itadori kuat-kuat dan menangis sejadinya.

"Iya, menangislah. Aku akan tetap di sini"

Itadori benar benar sabar menghadapi yn. Dia mencintai yn dan benar-benar ingin melindunginya.

"Aku tidak tau apa aku bisa melewati trauma itu kalau tidak ada kau, Yūji-kun" terang yn di tengah isaknya

"Aku akan selalu di sini. Makanya, boku to kekkonshite kudasai"

Yn melepas pelukannya. Dia .. dilamar?

"Y-Yaah, kita kan sudah lama pacaran. Tinggal denganmu sangat menyenangkan. Jadi, kenapa tidak sekalian menikah saja kan?"

Itadori menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Mukanya benar-benar ceria. Muka itulah yang selalu menenangkan yn, selalu bisa diandalkan.

"Jadi?"
"Un. Mohon bantuannya"

Itadori melebarkan senyumnya. Dia benar benar bahagia!

Mereka berpelukan sekali lagi.

Itadori meraih muka yn dan mencium bibirnya. Ciuman itu lembut dan disaat yang bersamaan benar benar menenangkan.

"Aishiteiru yo, yn"
"Un. Aishiteiru, Yūji-kun!"

Fin
*****

Susah juga bikin fanfic orang baik baik ya 😭 Itadori kayanya terlalu suci buat pikiran saya. Jadi, gimana? Semoga kalian suka ya!

Masih open request di komen sampe pemberitahuan selanjutnya. Jadi, jangan lupa rikues dan kasih saran juga!

Doumo!

Jujutsu Kaisen One ShotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang