え. Bunga (AU Gojo Satoru)

366 29 0
                                    

1753 words. Latarnya di Inggris tahun 80-an. Happy reading! Jangan lupa vote!

***

Hall sudah penuh dengan bangsawan. Banyak pasang wanita dan pria yang menari di tengahnya. Diiringi lagu romantisme dan wangi wangian yang menggoda. Beberapa ada yang sensual.

Pelayan membawa nampan ke sana kemari. Ada yang berisi muffin dan kue manis lain, ada pula yang membawa wine.

"Kita baru sampai, loh. Paling tidak nikmati makanannya" Suguru berdiri di sampingmu. Kakakmu itu memang pesonanya selalu menggoda. Tuksedo merahnya rapi dan rambutnya pun tidak kalah, klimis dengan gaya men-bun andalan.

"Halah pesta pasti hanya begini saja. Menari ke sana kemari, pelayan wira-wiri, paling paling nanti ada yang pulang pagi dengan dandanan yang sudah berantakan"
"Lalu kau mau apa?"
"Ya apa kek. Matador kek"
"Mana bisa di dalam ruangan begini kan?" Suguru terkekeh
"Ice skating saja! Buatkan aku arenanya dong, kak!"
"Ini masih musim panas"

Kau memanyunkan bibir. Dandananmu masih rapi karena sejak tadi hanya duduk saja di sebelah meja di balik tiang. Gaun biru lautmu juga masih tidak ada lecek sama sekali. Begitu pula dengan selendang lembutnya. Enggan berdiri karena sekalinya kau menapak ke tengah lokasi dansa, banyak pria yang menawarkan dirinya untuk berdansa denganmu.

"Sepertinya aku harus pergi. Tuan Willow dan putranya sudah turun. Carilah kegiatan" Suguru menepuk pundakmu.

Iya, sih, memang tidak enak juga kalau kau hanya duduk di sana. Tapi apa lagi yang harus dilakukan?

"Bukannya sebaiknya kau angkat pantatmu dari sana dan mulai berdansa?"
Sesosok pria tinggi tegap dengan tuksedo biru dan rambut putih yang disisir ke belakang sudah ada di sampingmu.

'Sejak kapan?' Kau tidak menyadarinya

"Dari tadi aku perhatikan kau malas sekali"
"Apa urusannya denganmu?"
"Imigran ya?"

Matamu terbelalak dan menatap pria itu,
"Apa apaan?"
"Banyak imigran yang tidak menyukai pesta. Pasti kau salah satunya"

Kau menghembuskan nafas paksa, "ibuku yang imigran. Ayahku Inggris"
"Siapa namamu?"
"Yn Smith"
"Oh? Seperti bukan nama seorang half"

Kau memutar bola matamu malas. Basa basinya cukup sampai di situ. Kau sudah tidak mau meladeninya lagi.

"Kalau kau tidak berdansa di lagu berikutnya, aku rasa tidak akan ada lagi orang yang mengundangmu"
"Biarlah. Malah menyenangkan. Lagipula itu tidak mungkin terjadi. Mereka takut dengan ayahku"
"Aah, tambang batu bara Smith ya. Pantas"

Bangkit dari berpangku tangan dan menatap kerumunan orang yang dansa, kau merebahkan punggungmu ke sandaran kursi. Ayahmu adalah pengusaha nomor satu di daerah ini, mungkin di negeri ini. Dia memegang kendali untuk perkereta apian bahkan beberapa industri raksasa.

"Kau harus belajar dansa, nona. Ayahmu itu punya peran penting" pria itu mulai bersandar di meja sebelahmu menyamankan diri.

'Dih. Kalau tidak diladeni nanti aku dimarahi kakak, lagi. Menyebalkan' batinmu

"Aku tidak peduli. Toh aku tidak ingin hal yang begini"
"Kau ingin jadi apa memangnya?" Pria itu menatapmu
"Dokter hewan. Kalau kakak, yah, pasti meneruskan perusahaan. Siapa lagi"

Suguru berbincang lihai dengan tuan rumah. Sudah banyak wanita yang memberi salam padanya sejak dia berbincang dengan Tuan Willow.

"Mau mencoba berdansa?" Dia mengulurkan tangannya di depanmu. Sebenarnya kau tidak mau, tapi Suguru sudah menoleh ke arahmu dengan death stare-nya biarpun masih tersenyum manis.

Jujutsu Kaisen One ShotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang