.
.
.
.
.
ㅡHappy Readingㅡ
.
.
.
.
.Jungkook sangat tidak menyukai apa yang di bicarakan istrinya. "Berhenti bicara omong kosong," kata Jungkook.
"Apa nya yang omong kosong? Aku bisa buktikan ucapanku padamu kalau perlu dengan saksi nya, Nayeon lah yang memberitahuku semuanya. Dia lah yang mengungkapan kebusukan kalian di belakangku, namun sebenarnya dia takut padamu maka dari itu aku selalu menutupi nya darimu. Kau pikir dari mana aku mengetahui semua ini yang membuatku gila akan kebenaran yang sesungguhnya." kata Yebin.
Tampak Jungkook mengepalkan kedua tangannya hingga buku-buku jari nya memutih mendengar penuturan Yebin.
Jadi selama ini Nayeon yang telah memberitahukan pada Yebin.Sial, Jungkook pikir Eunha lah yang berniat ingin menghancurkan hubungannya dengan Yebin. Ia sudah salah menuduh wanita yang memang tidak tahu apapun, dengan kejam nya ia selalu menyakiti Eunha tanpa rasa belas kasihan.
"Jujurlah padaku, Apa kau sudah tidak mencintaiku lagi Jungkook?" tanya Yebin yang tubuh nya semakin melemah ingin pingsan.
Dengan cepat Jungkook melangkah mendekati Yebin dan menahannya.
"Berhentilah memikirkan hal itu, aku mencintaimu sampai kapanpun, percayalah padaku. Sudah ya, lebih baik kita pulang, kau lupa kau sedang hamil jangan berpikir yang tidak-tidak, Oke." kata Jungkook.
"Lepas! jangan pedulikan aku!!" teriak Yebin langsung mendorong tubuh Jungkook agar menjauh darinya.
"Tidak bisa! Aku peduli karna kau sedang hamil anakku, aku tidak mau terjadi sesuatu padamu dan juga anakku." kata Jungkook sambil menunjuk perut Yebin.
Yebin berdecih sambil tersenyum sinis, "abaikan saja kita, toh aku juga sudah tidak ada artinya bagimu 'kan. Pedulikan saja Eunha dan anak haram yang ada di perutnya."
"Cukup Yebin!"
"Mwo?!"
"Kenapa kau meragukan cintaku? Semua itu tidak benar. Hanya kau yang sangat kucintai." ucapan Jungkook melembut.
"Tapi bagaimana dengan hatimu, Jungkook? Aku tidak ingin berbagi suami dengan wanita lain. Dihatimu harus nya hanya ada namaku, tapi kau tidak mengerti dengan perasaanku." kata Yebin memutar tubuhnya ingin melangkah keluar dari ruangan, Jungkook ingin mencegah Yebin namun ditolak.
"Stop! Jangan mengikuti aku, saat ini aku ingin sendiri. Aku butuh ketenangan dari semua kenyataan yang terlalu menyakitkan." katanya lagi sambil menatap sedih suaminya.
Jungkook terdiam, kini hanya dapat menatap nanar pintu yang telah tertutup rapat, sepertinya Yebin memang memerlukan ruang untuk menenangkan diri dan setelahnya Jungkook akan berbicara lagi dengan Yebin secara baik-baik.
Selepas kepergian Yebin, Jungkook melangkah ke meja kerja nya mengambil kunci mobilnya. Ia harus menemui Nayeon karena sudah berani mencampuri urusannya. Sebenarnya apa yang Nayeon inginkan ... apa memang Nayeon ingin melihat dirinya hancur? Sialan!