Siang kali ini begitu terik, dengan memeluk kotak bento bewarna biru muda itu gadis berambut panjang indigo itu segera mencari keberadaan sosok yang belum dilihatnya sejak pagi.
Ah! Itu dia!
Senyumnya kembali mengembang saat sosok yang dicarinya itu sedang duduk disebuah bangku taman kampus dibawah pohon rindang.
"Naruto-kun! Aku mencarimu kemana-mana, ini, kubuatkan bekal untukmu. Ayo kita makan bersama!" Ajak gadis itu dengan begitu semangat
"Berhentilah mengangguku, Hinata. Makan saja sendiri!" Ujar pria itu
Dan sedetik kemudian dia pergi meninggalkan gadis bernama Hinata itu sendirian yang hanya bisa menatap punggungnya yang kian menjauh.
Dia sangat membenciku. Apa yang harus kulakukan?
Hinata memeluk erat kotak bekal yang telah susah payah disiapkannya. Dengan gontai dia duduk di bangku taman yang baru saja diduduki Naruto–Pria yang dicintainya.
Ingatan Hinata melayang pada kejadian 7 tahun silam, ketika Hinata duduk dibangku kelas 2 SMP, kejadian yang membuat semuanya menjadi hancur dan kacau.
Dan kejadian yang merubah sosok yang begitu dicintainya.
***
Flashback 7 tahun silam...
Saat itu, Hinata dan Hikaru–Ibu Hinata–sedang berjalan-jalan kesebuah taman kota yang ramai akan pengunjung. Mereka bukan hanya sekedar berjalan-jalan, tapi juga menemui pertemuan dengan teman Hikaru, bernama Uzumaki Kushina.
"Kaachan, sebenarnya siapa yang kita tunggu? Aku ingin pulang" Keluh Hinata
"Hinata sayang, tunggu sebentar lagi, ya. Kaachan janji setelah ini kita akan membeli buku baru"
Mendengar ibunya yang mengatakan 'buku' membuat Hinata kecil begitu bahagia. Dia bahkan menari-nari saking bahagianya dan hanya direspon oleh tawa kecil dari Hikaru.
"Hikaru!"
Hikaru menoleh dan tersenyum tipis pada orang yang ditunggunya. Wanita paruh baya seumurnya yang masih tampak muda, dengan rambut merah panjang dan wajah yang begitu awet muda.
"Kushina!"
Hinata segera berlari kebelakang ibunya, meremas baju ibunya dan bersembunyi dibelakang badannya. Tentu saja, Hinata kecil adalah sosok gadis yang pemalu.
"Heh... Imutnya. Siapa ini?"
"Ini anakku, Hinata. Hinata, ini teman kaachan, ayo sapa dia" Ujar Hikaru sembari mengelus pelan rambut Hinata
Perlahan Hinata keluar dari belakang ibunya kemudian memberikan salam kepada teman ibunya itu. Hinata bahkan tak berani untuk mengangkat kepalanya dan hanya rona merah yang hinggap diwajahnya.
"Astaga dia mirip sekali denganmu waktu dulu, begitu pemalu. Oh, aku juga membawa anakku. Sebentar ya, Naruto! Kemari nak!"
Seorang anak laki-laki yang terlihat seumuran dengan Hinata itu segera berlari mendekati Kushina. Wajahnya teduh dan menggambarkan keramahan yang begitu dalam.
"Ini teman ibu, ayo sapa dia dengan baik" Ujar Kushina
"Konnichiwa, obasan" Ucap Naruto kemudian membungkukkan badannya
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT
RomanceRasa sakitku tak sebesar rasa cintaku. tapi, aku juga manusia, dan akan menyerah--hyuuga hinata hinata--kekasih naruto yang membenci dirinya karena dianggap sebagai pembunuh ibunya. dan naruto merencanakan sesuatu dengan sahabatnya yang juga diam-di...