"MATTHEW!!Truth or dare"
Suara Jason paling semangat diantara anggota Eternal genk lainnya ketika permainan truth or dare dimulai"Truth aja udah, lo tau sendiri anak-anak
kalo main g pernah setengah-setengah ahahah"
Cakra selalu menjadi pengingat akan kejahilan yang bisa saja terjadi ketika mereka memulai permainan andalan."Ck,cemen bet truth mah"
Kini opini Jason maju paling depan"Yaudah dare, jangan aneh-aneh satt"
Matthew mengiyakan kemauan anak-anak dan kini perasaannya mulai tidak enak karena ia tau bahwa anak-anak tidak akan main-main walau ini hanyalah permainan belaka."Dapetin satu cewe dalam kurun
waktu 1 minggu, deal?"
Tiba-tiba Jastara yang duduk di kursi dekat tembok membuka suara. Kann, anak-anak memang tidak pernah main-main dan mereka akan bersenang-senang dengan apa yang mereka ucapkan. Taruhan bukan lagi hal yang asing di mata mereka tapi satu hal yang harus diingat bahwa tidak ada orang lain yang tau bahwa mereka selalu memiliki misi taruhan di setiap permainan."Lo bales dendam,tar?"
Matthew menanyakan hal ini bukan tanpa alasan, Matthew menanyakan hal ini karena bahan taruhan mereka yang kemarin sama dengan apa yang Jastara ucapkan pada Matthew."Iyaa, kan gue menang waktu itu.
Sekarang gue pengen tau seberapa besar kemampuan lo"
Jastara memang menang pada taruhan yang diberikan kepadanya sebulan yang lalu, ia tidak pernah munafik akan tujuan sebenarnya, tak heran ia disegani anak-anak Eternal genk"Oke, deal cewenya?bebas?"
"Ngga, gue yang nentuin, gimana?"
"Oke, atur aja sesuka lo"
Here we go.
Permainan dimulai_________________*
Flo kini sedang bingung meratapi ban mobilnya yang kempis tidak tahu waktu, sekarang sudah menunjukkan pukul 06.30 artinya ia hanya mempunyai waktu 30 menit untuk memperbaiki ban mobilnya dan lekas menuju ke sekolah karena jam pelajaran akan segera dimulai.
Tambal ban mana yang memulai jam operasional nya sepagi itu, kalau pun ada, letaknya jauh dari titik mobilnya berhenti. Flo hanya pasrah dan mulai mengotak-atik ponselnya berharap ia bisa mendapatkan ojek online pada aplikasi yang ia install di handphone nya.
Hampir 10 menit Flo menunggu ojek online yang menerima pesanan nya tapi tidak ada satupun ojek online yang meng pick-up dirinya."Coba aja Kanaya udah sembuh, gue bakal minta bantuan dia. Plis dehhh mobil gue gatau waktu banget kempesnya mana masih pagi mood gue udah jelek gara-gara ni mobil". Celoteh Flo tanpa henti, mobil pemberian ayahnya ini memang sudah lama, sekitar 3 tahun yang lalu ketika Flo merayakan ulang tahunnya yang ke 16.
Tint
Suara klakson motor terdengar tepat dibelakang mobil Flo, ia yang masih sibuk melihat layar pada handphone hanya dapat berbicara tanpa melihat siapa yang datang"Iya, maaf mobil saya sedang mogok
jalan masih luas kok"Tint
Suara klakson kedua membuat Flo yang sedang badmood menjadi tambah kesal karena ulah si pembawa motor yang satu ini"Anj- lho? Matt? Gue kira siapa anjing, eh nebeng donggg mobil gue ban nya kempes nih"
Flo terbelalak karena orang tersebut adalah Matthew yang tidak lain dan tidak bukan adalah anak SMA NAPOLEON juga. Flo bahkan pernah satu kelas dengan Mattew ketika mereka berada di bangku SMP.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Good Enough
Storie d'amoreAku mencari mu, hingga rela menyukai hal yang sebenarnya tidak ku suka. Aku selalu menunggu mu, hingga enggan mencari tahu dunia tanpa kamu. Aku berharap kita adalah takdir dan semesta memiliki banyak cara untuk mempertemukan kita lagi.